SERDANG BEDAGAI – Hingga tiga pekan sejak penemuan kerangka manusia di dalam pohon aren di Dusun I, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, kasus tersebut masih menyisakan misteri dan belum terungkap.
Dugaan pembunuhan berencana yang menggemparkan masyarakat setempat ini terus menjadi perhatian, sementara pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif.
Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai, Iptu B. Situngkir, menyampaikan bahwa proses penyelidikan masih berjalan dan meminta masyarakat untuk bersabar karena pengungkapan kasus ini membutuhkan waktu yang cukup panjang.
"Kami juga memohon doa kepada masyarakat agar kasus ini dapat segera terungkap. Masyarakat diharapkan tidak mudah terpengaruh oleh isu hoaks, khususnya yang beredar di media sosial," ujar Iptu B. Situngkir, Kamis (1/10).
Kasat Reskrim menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.
Penyidik telah memeriksa sejumlah saksi, baik dari warga setempat maupun pihak keluarga korban yang diduga.
Di tengah ketidakpastian tersebut, masyarakat setempat meyakini kerangka yang ditemukan adalah milik M. Yudha Prawira (23), warga Dusun I yang dilaporkan hilang dua tahun lalu.
Warga menduga Yudha menjadi korban pembunuhan yang mayatnya dipindahkan dan disimpan di dalam pohon aren setelah kondisinya menjadi kerangka.
"Kami menduga kerangka tersebut adalah Yudha yang dibunuh dan dimasukkan ke dalam pohon aren setelah menjadi kerangka. Kami berharap pihak kepolisian segera mengungkap kebenaran kasus ini," kata salah seorang warga.
Penemuan kerangka pria tersebut pertama kali dilakukan oleh Rian (17) bersama dua rekannya saat sedang memanen buah sawit pada Selasa, 9 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.
Temuan ini langsung menggegerkan warga Desa Pematang Ganjang dan sekitarnya.
Hingga kini, kepolisian Polres Serdang Bedagai masih terus mendalami dan melakukan pemeriksaan untuk mengungkap fakta di balik penemuan yang mengejutkan ini.