BREAKING NEWS
Senin, 08 Desember 2025

Lahar Semeru Putus Akses, 46 Siswa Tak Bisa Ikut Ujian Semester

Adelia Syafitri - Minggu, 07 Desember 2025 20:34 WIB
Lahar Semeru Putus Akses, 46 Siswa Tak Bisa Ikut Ujian Semester
Mereka harus menyeberangi Sungai Regoyo yang kini dilintasi banjir lahar Gunung Semeru, sementara akses utama menuju sekolah putus total. (Foto: Tangkapan Layar Yudha Yuan Kirana / FB)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

LUMAJANG — Sebanyak 46 siswa dari Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Candipuro, Kabupaten Lumajang, terancam tidak dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) pada Senin, 8 Desember 2025.

Mereka harus menyeberangi Sungai Regoyo yang kini dilintasi banjir lahar Gunung Semeru, sementara akses utama menuju sekolah putus total.

Baca Juga:
Para siswa tersebut bersekolah di SDN 3 Jugosari, yang berada di Dusun Sumberkajar dan terpisah aliran sungai dari permukiman Sumberlangsep.

Guru SDN 3 Jugosari, Eri Eliyawati, mengatakan kondisi ini membuat siswa tidak mungkin mencapai sekolah. "Senin ujian akhir semester. Anak-anak Sumberlangsep otomatis tidak bisa ikut ujian," ujarnya. Minggu (7/12/2025).

Pihak sekolah masih menunggu keputusan Dinas Pendidikan Lumajang, termasuk kemungkinan ujian susulan dan penyesuaian sistem penilaian.

Hingga kini belum ada kepastian.

Rohimah, orang tua salah satu siswa, menyebut kondisi anaknya semakin sulit karena perlengkapan sekolah hilang tertimbun material vulkanik.

"Seragam, buku, tas—semua rusak. Tempat kami menyelamatkan barang-barang itu ikut tertimbun banjir lahar," katanya.Selain akses yang terputus, material panas dan derasnya aliran Sungai Regoyo membuat warga tidak berani melintas.

Situasi ini semakin memperburuk kesiapan siswa menghadapi ujian.BPBD Lumajang melaporkan sedikitnya 15 rumah di Sumberlangsep tertimbun material vulkanik Semeru.

Tiga sepeda motor dan satu bangunan masjid turut terdampak. Di Dusun Kebondeli Selatan, dua rumah warga juga tertimbun banjir lahar.

Kondisi ini membuat aktivitas pendidikan di sejumlah titik lumpuh, dan pemerintah daerah diminta segera memberikan solusi agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat berlangsung.*

Editor
: Adam
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru