JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan pembangunan Sentra Industri Garam Nasional terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengakhiri ketergantungan terhadap impor dan memperkuat ketahanan garam nasional menjelang target swasembada garam pada 2027.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, A. Koswara, menjelaskan bahwa kebutuhan garam nasional saat ini mencapai 5 juta ton per tahun dan diperkirakan akan terus meningkat sebesar 2 persen per tahun.
Untuk mengejar swasembada, Indonesia perlu meningkatkan kapasitas produksi hingga 21 persen setiap tahun, dengan proyeksi mencapai 5,3 juta ton pada 2029.
"Pembangunan sentra ini adalah langkah konkret untuk menjawab tantangan kebutuhan nasional yang terus meningkat, sekaligus menciptakan industri garam yang mandiri dan berdaya saing," kata Koswara, Rabu (11/6/2025).
Sentra industri garam ini akan dibangun di atas lahan seluas 10 hingga 13 hektar dan dirancang sebagai pusat produksi dan distribusi garam dalam skala besar.
Menariknya, pemilihan Rote Ndao, yang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia, dilakukan dengan mempertimbangkan model sukses pengembangan industri garam di Australia, negara yang berhasil memproduksi garam secara efisien meskipun jauh dari pasar utama.
"Rote Ndao kami pilih karena potensinya sangat besar, dan merujuk pada model produksi Australia, kami percaya lokasi ini mampu menghasilkan garam dalam volume tinggi secara efisien," ungkap Koswara.
Pembangunan proyek ini tidak hanya ditujukan untuk kepentingan industri nasional, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat lokal.
Diharapkan, sentra garam ini akan menciptakan lapangan kerja baru, menggerakkan ekonomi daerah, dan memperkuat peran masyarakat pesisir dalam rantai pasok nasional.
Sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi berkelanjutan, KKP menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kemandirian sektor pangan dan industri berbasis kelautan di kawasan timur Indonesia.*
Editor
: Adelia Syafitri
Menuju Swasembada Garam 2027, KKP Bangun Sentra Industri Nasional di Rote Ndao