BREAKING NEWS
Selasa, 29 April 2025

Menteri Sebut Jokowi Masih Bos, Pengamat: Layak Ditendang dari Kabinet Prabowo

Adelia Syafitri - Senin, 14 April 2025 16:22 WIB
139 view
Menteri Sebut Jokowi Masih Bos, Pengamat: Layak Ditendang dari Kabinet Prabowo
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono (kiri) dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (kanan).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Pernyataan dua menteri Kabinet Prabowo Subianto yang menyebut Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi), sebagai "bos" menuai sorotan tajam publik dan pakar politik.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, serta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, secara terang-terangan menyebut Jokowi masih sebagai atasan mereka saat bersilaturahmi ke kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/4/2025), di saat Presiden Prabowo tengah melaksanakan lawatan luar negeri.

Baca Juga:

"Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya," ucap Trenggono disusul Budi Gunadi yang juga menyebut Jokowi sebagai "bosnya" kepada awak media.

Pernyataan itu menuai reaksi keras dari Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, yang menilai sikap para menteri tersebut tak pantas dan tidak menunjukkan loyalitas kepada Presiden Prabowo.

Baca Juga:

"Para menteri yang bersilaturahmi ke kediaman Joko Widodo dan menyebutnya bos tentu layak ditendang dari Kabinet Prabowo Subianto," tegas Jamiluddin, Senin (14/4/2025).

Ia bahkan memperingatkan bahwa keberadaan menteri yang loyal pada Jokowi bisa menjadi duri dalam daging di pemerintahan Prabowo.

"Dengan menyebut Jokowi sebagai bos, para menteri tersebut hanya mengabdi kepada Jokowi. Bisa saja mereka menggembosi Prabowo," ujarnya.

Sementara itu, Politikus PKS, Mardani Ali Sera, mengingatkan potensi munculnya fenomena "matahari kembar" dalam pemerintahan.

"Silaturahmi tetap baik, tapi jangan sampai ada matahari kembar," kata Mardani.

Ia juga menegaskan pentingnya loyalitas tunggal terhadap Presiden saat ini, yakni Prabowo Subianto.

Berbeda pandangan, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, meminta agar silaturahmi tersebut tidak dipolitisasi secara berlebihan.

"Kita tidak usah mempolitisir halal bihalal. Publik sudah bisa menilai mana yang tulus, mana yang tidak," ujarnya.

Menurutnya, konstitusi hanya mengenal satu pemimpin tertinggi dalam sistem pemerintahan, yaitu Presiden.

"Tidak ada itu matahari kembar. Yang ada presiden dan wakil presiden. Silaturahmi itu tetap hal yang positif," tambahnya.

Meski menjadi kontroversi, pertemuan para menteri dengan Jokowi tetap menyisakan pertanyaan besar: loyalitas siapa yang mereka emban? Prabowo atau Jokowi?*

(tb/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Mengenal Fenomena Matahari Kembar di Dunia Kerja: Tantangan dan Solusinya
Ganjar Tegaskan: "Nggak Boleh Ada Matahari Kembar dalam Kepemimpinan Nasional!"
Jokowi Diutus Prabowo Hadiri Pemakaman Paus, PAN: Tidak Ada Matahari Kembar
Jokowi Tegaskan "Tak Ada Matahari Kembar, Pemimpin Hanya Satu, Yaitu Presiden Prabowo"
Arahan Prabowo untuk Rapatkan Barisan, Mensesneg: Wajar, Bukan Tanda Kerenggangan
Puan Maharani Tegas Bantah Isu "Matahari Kembar": Presiden Saat Ini Adalah Prabowo Subianto
komentar
beritaTerbaru