BREAKING NEWS
Jumat, 08 Agustus 2025

Google dan McAfee Peringatkan: Serangan Email Phishing Makin Canggih Gara-Gara AI

Adelia Syafitri - Sabtu, 26 April 2025 13:48 WIB
Google dan McAfee Peringatkan: Serangan Email Phishing Makin Canggih Gara-Gara AI
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Serangan penipuan melalui email kini semakin canggih dan berbahaya.

Google memperingatkan pengguna Gmail untuk meningkatkan kewaspadaan, meski sistem keamanan mereka mampu memblokir lebih dari 99,9% email phishing, malware, dan spam.

Baca Juga:

Saat ini, Google melindungi lebih dari 2,5 juta pengguna Gmail dengan memperkuat sistem keamanan berbasis kecerdasan buatan (AI), termasuk penggunaan Large Language Model (LLM) yang dirancang khusus untuk memberantas ancaman digital.

"Dengan lebih dari 2,5 juta pengguna Gmail, kami mengerahkan model AI terbaru yang dilatih untuk mengatasi phishing, malware, dan spam," ungkap Google, dikutip dari Forbes.

Baca Juga:

Namun, kemajuan teknologi AI juga menjadi senjata bagi pelaku kejahatan siber.

McAfee memperingatkan bahwa AI kini digunakan untuk menciptakan serangan yang lebih meyakinkan, terpersonalisasi, dan jauh lebih sulit dideteksi.

"Seiring AI menjadi lebih mudah diakses, scam menjadi semakin meyakinkan dan berbahaya," ujar McAfee.

Bahkan, laporan Mailmodo mencatat spam kini menyumbang lebih dari 46,8% dari seluruh lalu lintas email global.

Kondisi ini mendorong banyak perusahaan beralih menggunakan platform komunikasi lain seperti Microsoft Teams, Slack, WhatsApp, atau Telegram.

Solusi: Email Alias Jadi Benteng Perlindungan

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Hadapi Ancaman Siber Berbasis AI, Perusahaan Diminta Bangun Budaya Keamanan
Cegah Kejahatan Siber, Polres Tabanan dan Bank Woori Saudara Bersinergi Tingkatkan Keamanan Transaksi Digital
Pencipta ChatGPT Buka-bukaan Soal Bahaya Teknologi AI, Ini Katanya!
Rencana Transfer Data ke AS Tuai Kritik: Kedaulatan Digital Indonesia Dipertaruhkan
Airlangga: Pemerintah RI Bertanggung Jawab atas Pemindahan Data Pribadi ke AS
Fakta Mengerikan “Red Uncle”: Pria Menyamar, Kencani & Rekam 1.600 Korban
komentar
beritaTerbaru