
Wamen Dikdasmen RI Tegaskan Urgensi Deep Learning dalam Pendidikan Muhammadiyah Aceh
BANDA ACEH Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen) RI, Dr. Fajar Riza Ul Haq, MA, mengupas tuntas urgensi penerapa
PendidikanJAKARTA — Di balik kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, tersimpan kenyataan bahwa setiap aktivitas digital ternyata berdampak langsung pada konsumsi sumber daya alam, seperti listrik dan air.
Fakta ini diungkap langsung oleh CEO OpenAI, Sam Altman, dalam pernyataan terbarunya yang mengulas biaya energi di balik teknologi AI.
Dalam laporan Tech Times yang dikutip pada Sabtu (14/6/2025), Altman mengungkap bahwa satu kali kueri (pertanyaan) ChatGPT menghabiskan sekitar 0,34 watt-hours listrik, setara dengan menyalakan bohlam hemat energi selama dua menit atau oven selama satu detik lebih.
Baca Juga:
Meski terdengar kecil, jumlah tersebut menjadi signifikan ketika dikalikan dengan miliaran permintaan pengguna setiap harinya di seluruh dunia.
Tak hanya listrik, air juga menjadi komponen penting dalam operasional AI, terutama untuk pendinginan pusat data.
Baca Juga:
The Verge mencatat bahwa satu kueri ChatGPT menggunakan sekitar 0,000085 galon air, setara dengan seperlima belas sendok teh, guna menjaga suhu server tetap stabil.
Namun demikian, besaran konsumsi air ini ternyata bisa jauh lebih besar tergantung pada jenis layanan AI, lokasi pusat data, sistem pendinginan, dan iklim setempat.
The Washington Post bahkan menyebut, untuk menghasilkan email sepanjang 100 kata dengan bantuan GPT-4, air yang dibutuhkan bisa mencapai lebih dari satu botol air mineral.
Altman sendiri optimistis bahwa di masa depan, biaya operasional AI, termasuk listrik, akan menurun secara drastis hingga setara dengan biaya listrik biasa.
Hal ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat terhadap teknologi AI dengan harga lebih terjangkau.
Di sisi lain, para peneliti memperingatkan bahwa konsumsi energi AI berpotensi melebihi aktivitas penambangan Bitcoin, yang selama ini dikenal sangat boros energi dan telah menuai kritik global terkait dampaknya terhadap lingkungan.
Dengan ekspansi AI di berbagai sektor industri, mulai dari pendidikan, hiburan, hingga pertahanan, perhatian terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan teknologi menjadi semakin mendesak.
Dunia ditantang untuk mengimbangi laju inovasi dengan kesadaran lingkungan yang tinggi.*
(cb/a008)
BANDA ACEH Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen) RI, Dr. Fajar Riza Ul Haq, MA, mengupas tuntas urgensi penerapa
PendidikanJAKARTA Semangka menjadi salah satu buah favorit masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, menyegarkan, dan kaya akan kandungan ai
Pertanian AgribisnisMINNEAPOLIS Kekerasan politik kembali mengguncang Amerika Serikat. Seorang anggota parlemen negara bagian Minnesota, Melissa Hortman, da
InternasionalPADANG LAWAS UTARA Pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) yang diikuti ratusan kepala desa dari Kabupaten Padang Lawas Utara di Grand Orr
PemerintahanDUBAI Kebakaran besar melanda gedung pencakar langit Marina Pinnacle atau yang dikenal juga dengan Tiger Tower, di kawasan elit Dubai Ma
InternasionalBANDUNG Atlet Mixed Martial Arts (MMA) nasional asal Pematangsiantar, Ronald Mastrana Siahaan, menyampaikan kekecewaannya secara terbuka
PeristiwaSEMARANG Warga Jalan Ngablak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria di tepi rel kereta api, Ming
PeristiwaJAKARTA Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Fifi Aleyda, menegaskan pentingnya m
NasionalBOGOR Seorang pria berinisial DF (44) diamankan polisi usai melakukan aksi koboi jalanan dengan menodongkan pistol ke pengguna jalan lai
Hukum dan KriminalJAKARTA Hari Ayah Sedunia atau Fathers Day diperingati hari ini, Minggu (15/6/2025), di berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan se
Nasional