Melalui pembaruan terbarunya, layanan terjemahan milik Google ini kini menghadirkan fitur pembelajaran bahasa yang lebih interaktif, menyerupai aplikasibelajarbahasa populer.
Dalam pembaruan tersebut, Google memperluas fitur pembelajaran dengan fokus pada peningkatan retensi dan konsistensi pengguna.
Salah satu fitur utama yang diperkenalkan adalah sistem umpan balik yang lebih mendalam serta pelacakan kemajuan belajarbahasa secara berkala.
Umpan balik terbaru memungkinkan pengguna menerima saran yang lebih spesifik berdasarkan latihan berbicara yang dilakukan.
Fitur ini dirancang untuk membantu pengguna memahami kesalahan pengucapan, struktur kalimat, hingga pemilihan kata secara lebih efektif.
Selain itu, GoogleTranslate juga menghadirkan fitur streak atau pelacakan hari belajar berturut-turut.
Melalui fitur ini, pengguna dapat memantau konsistensi mereka dalam berlatih bahasa dari hari ke hari.
Google menilai pendekatan ini dapat menjadi pemicu motivasi agar pengguna terus mengasah kemampuan berbahasa secara berkelanjutan.
"Fitur pelacakan ini membantu pengguna tetap berkomitmen pada tujuan pembelajaran bahasa mereka," tulis Google dalam keterangan resminya.
Kemampuan pembelajaran bahasa yang ditingkatkan tersebut kini mulai diperluas ke hampir 20 negara tambahan.
Beberapa negara yang masuk dalam daftar ekspansi antara lain Jerman, India, Swedia, dan Taiwan (China Taipei).
Pembaruan ini juga mendukung lebih banyak pasangan bahasa. Pembelajaran dari Bahasa Inggris ke Bahasa Jerman dan Portugis kini tersedia.
Sementara itu, bahasa lain seperti Bengali, Mandarin, Belanda, Jerman, Hindi, Italia, Rumania, dan Swedia telah mendukung penerjemahan dan latihan ke Bahasa Inggris.
Dengan pengembangan ini, GoogleTranslate kian memosisikan diri sebagai platform pendukung pembelajaran bahasa yang mudah diakses, terutama bagi pengguna yang ingin belajar secara mandiri tanpa harus mengunduh aplikasi tambahan.*