
Palak Pengendara Wanita Rp100 Ribu di Medan, Aiptu Rudi Minta Maaf: untuk Beli Minum
MEDAN Anggota Satlantas Polrestabes Medan, Aiptu Rudi Hartono, mengungkapkan penyesalan mendalam atas tindakannya yang viral karena mema
Hukum dan KriminalJAKARTA— Malam Satu Suro, yang menandai malam pertama bulan Suro dalam kalender Jawa dan bertepatan dengan 1 Muharam dalam kalender Hijriah, sejak lama dipercaya sebagai malam yang sakral dan penuh energi mistis oleh masyarakat Jawa.
Tradisi dan kepercayaan turun-temurun menyebutkan bahwa pada malam ini, batas antara alam manusia dan alam gaib menjadi tipis.
Baca Juga:
Tak heran jika berbagai pantangan diterapkan demi menjaga keselamatan lahir dan batin.
Berikut lima pantangan utama yang masih dijaga hingga kini:
1. Dilarang Keluar Rumah
Banyak masyarakat meyakini bahwa malam 1 Suro adalah waktu rawan gangguan gaib, termasuk aktivitas para pelaku ilmu hitam yang mencari tumbal.
Keluar rumah tanpa keperluan mendesak dianggap bisa mengundang bahaya, terutama bagi mereka yang memiliki weton tertentu.
2. Tidak Boleh Berisik atau Bicara Keras
Tradisi tapa bisu, yang dijalankan dalam ritual seperti Mubeng Beteng di Yogyakarta, menjadi simbol keheningan dan introspeksi.
Berbicara keras atau gaduh dianggap mengganggu kekhusyukan dan bahkan bisa memicu gangguan metafisik.
3. Pantangan Gelar Hajatan atau Pesta
Sesuai ajaran Sultan Agung, bulan Suro adalah waktu untuk menyepi, bukan bersuka cita.
Menggelar pernikahan, sunatan, atau pesta lainnya pada malam ini dipercaya membawa kesialan seperti perceraian atau kemunduran rezeki.
4. Dilarang Pindah Rumah atau Membangun
Memulai pembangunan rumah atau pindahan dianggap membawa risiko spiritual.
Banyak keluarga memilih menunda aktivitas besar ini karena diyakini bisa mengundang gangguan dari makhluk halus dan memengaruhi keselamatan penghuni.
5. Jaga Lisan, Hindari Konflik
Ucapan dianggap memiliki energi spiritual yang kuat.
Pada malam sakral ini, masyarakat diajak menjaga lisan, menghindari kata kasar atau pertengkaran, demi menciptakan suasana khusyuk dalam menyambut tahun baru Jawa.
Tradisi ini menegaskan bahwa Malam 1 Suro bukan sekadar pergantian tahun, tapi juga momentum spiritual yang penuh makna, diwarnai oleh ritual, doa, dan perenungan atas perjalanan hidup.
Bagi masyarakat Jawa, menjaga harmoni antara dunia nyata dan dunia tak kasatmata adalah bentuk penghormatan terhadap leluhur dan warisan budaya.*
(oz/a008)
MEDAN Anggota Satlantas Polrestabes Medan, Aiptu Rudi Hartono, mengungkapkan penyesalan mendalam atas tindakannya yang viral karena mema
Hukum dan KriminalBINJAI Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan komitmennya mendukung p
KesehatanDELISERDANG Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, mengapresiasi kebersamaan dan kekompakan yang ditunjukkan kel
KomunitasMEDAN Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengapresiasi kegiatan Penerangan Hukum yang digelar ol
Hukum dan KriminalLOMBOK TIMUR Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lombok Timur (Lotim) memeriksa seorang pemandu wisata berinisial AM, yang menda
Hukum dan KriminalJAKARTA Drama perceraian pasangan publik figur Baim Wong dan Paula Verhoeven resmi berakhir di tingkat banding. Pengadilan Tinggi Agama
EntertainmentWONOSOBO Mantan peserta ajang kompetisi memasak MasterChef Indonesia, Setiyono, dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri
Hukum dan KriminalTEHERAN Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan pernyataan keras terkait ketegangan yang terus memanas dengan Ameri
InternasionalJAKARTA Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengungkap fakta mengejutkan dalam persidangan kasus dugaan suap pengurusa
Hukum dan KriminalJAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa anakanak yang bersedia hadir ke sekolah selama masa liburan tetap akan mendapatkan j
Nasional