BREAKING NEWS
Rabu, 09 Juli 2025

Sosok Ustadz Yahya Waloni Tutup Usia di Atas Mimbar, Dari Pendeta ke Pendakwah Muslim

Adelia Syafitri - Sabtu, 07 Juni 2025 07:57 WIB
473 view
Sosok Ustadz Yahya Waloni Tutup Usia di Atas Mimbar, Dari Pendeta ke Pendakwah Muslim
Ustadz Muhammad Yahya Waloni.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MAKASSAR – Dunia dakwah Indonesia kembali berduka dengan wafatnya Ustadz Muhammad Yahya Waloni secara mendadak saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Kota Makassar, Jumat (6/6).

Sosok yang dikenal penuh kontroversi sekaligus inspirasi ini meninggal di tengah panggung dakwahnya, meninggalkan jejak perjalanan hidup yang dramatis dari seorang pendeta Kristen menjadi ustadz Muslim.

Perjalanan Hidup: Dari Pendeta Kristen ke Ustadz Muslim

Lahir dengan nama Yahya Yopie Waloni pada 30 November 1970 di Manado, Sulawesi Utara, Yahya dibesarkan dalam keluarga Kristen Protestan taat.

Ia mengenyam pendidikan teologi hingga tingkat magister dan pernah menjabat sebagai Rektor Sekolah Tinggi Theologia Calvinis Ebenhaezer di Sorong (1997–2004).

Aktivitasnya sebagai tokoh Kristen dan dosen di Universitas Balikpapan menjadi bagian awal kariernya.

Namun, perjalanan spiritualnya berubah total saat ia mulai mempertanyakan doktrin Trinitas dan ketuhanan Yesus secara pribadi.

Pada 11 Oktober 2006, Yahya secara resmi memeluk Islam di Tolitoli, Sulawesi Tengah, setelah serangkaian pengalaman spiritual yang mendalam, termasuk pertemuan mistis dengan sosok penjual ikan misterius dan mimpi simbolik.

Dakwah dan Kontroversi

Setelah menjadi mualaf, Yahya dikenal sebagai pendakwah yang berani dan lantang menyuarakan kritik terhadap kitab Injil dan ajaran agama lain.

Kontroversi muncul, salah satunya ketika ia ditangkap pada 2021 atas tuduhan ujaran kebencian berbasis SARA.

Meski begitu, ia tetap memiliki basis pengikut yang mengagumi transformasi hidup dan keberaniannya.

Wafat di Atas Mimbar

Saat menyampaikan khutbah Jumat bertema iman dan ketaatan Nabi Ibrahim bertepatan dengan Idul Adha, Yahya tiba-tiba terduduk dan pingsan.

Saksi mata menyebutkan ia sempat menyampaikan khutbah kedua sebelum jatuh.

Upaya pertolongan cepat gagal menyelamatkan nyawanya.

Jenazah sempat dibawa ke Klinik Bahagia, namun dokter menyatakan ia meninggal dunia pukul 12.35 Wita.

Diduga penyebab kematian adalah serangan jantung, mengingat riwayat penyakit jantung yang dimilikinya sejak 2021.

Yahya Waloni meninggalkan warisan dakwah yang penuh warna, diwarnai pujian sekaligus kritik keras.

Sosoknya mencerminkan perjalanan spiritual dan pencarian kebenaran yang langka, mengingat latar belakang akademis dan transformasi keyakinannya.

Ia wafat di atas mimbar, sebuah akhir yang dramatis dan sarat makna bagi seorang pendakwah.

"Siap dibenci dunia asalkan dicintai Allah," pernah ia ungkapkan dalam salah satu dakwah terakhirnya, menggambarkan keteguhan hati dan keberaniannya dalam menjalani jalan hidup yang dipilih.*

(pr/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru