BREAKING NEWS
Senin, 08 September 2025

Jejak Perjuangan Jenderal AH Nasution, Pahlawan Nasional Asal Mandailing Natal

Abyadi Siregar - Sabtu, 06 September 2025 20:57 WIB
Jejak Perjuangan Jenderal AH Nasution, Pahlawan Nasional Asal Mandailing Natal
Jenderal Besar Abdul Haris Nasution. (foto: laman museumnusantara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN - Tanggal 6 September 2025 menandai 25 tahun kepergian Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, salah satu tokoh nasional terkemuka yang lahir dari bumi Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Sosok yang dikenang atas peran besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan sistem militer Indonesia ini meninggalkan jejak yang panjang dan penuh makna bagi sejarah bangsa.

Profil Singkat AH Nasution

Baca Juga:

Lahir pada 3 Desember 1918 di Hutapungkut, Mandailing Natal, AH Nasution tumbuh dalam keluarga pedagang tekstil yang sederhana.

Berbekal pendidikan di berbagai sekolah guru dan kecintaan terhadap ilmu sejarah dan tanah air, ia menapaki karier yang awalnya berakar dari dunia pendidikan hingga akhirnya mengabdikan dirinya di ranah militer.

Baca Juga:

Jejak Perjuangan dan Karier Militer

AH Nasution mengawali karier militernya di masa penjajahan Jepang dengan menjadi siswa CORO di Bandung, sebelum akhirnya terlibat aktif dalam pembentukan tentara nasional di era kemerdekaan.

Ia pernah menjabat sebagai Panglima Divisi III/Tri Siliwangi serta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) kedua, dan turut menjadi arsitek penting dalam pengembangan militer Indonesia pasca-kemerdekaan.

Peristiwa bersejarah 17 Oktober 1952 menjadi salah satu babak penting dalam hidupnya, di mana AH Nasution harus mengundurkan diri dari jabatan KSAD karena tanggung jawab politik dan militer, namun kemudian kembali aktif dalam berbagai posisi strategis hingga pensiun pada awal 1970-an.

Pengaruh dan Warisan

Selain kiprahnya di bidang militer, AH Nasution juga aktif di bidang politik dan organisasi kemasyarakatan.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan anggota Dewan Kehormatan, memperlihatkan perannya yang tidak hanya terbatas pada dunia militer tetapi juga politik nasional.

Mengenang AH Nasution

AH Nasution wafat pada 6 September 2000 di Jakarta, meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.

Kepiawaiannya dalam strategi militer, keteguhan dalam menghadapi berbagai dinamika politik, dan dedikasinya terhadap pembangunan bangsa tetap dikenang hingga kini.

Sebagai putra Mandailing Natal, perjalanan hidup dan perjuangan Jenderal AH Nasution memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus meneladani semangat juang dan pengabdian kepada negara.

25 tahun kepergian AH Nasution menjadi momentum penting untuk mengenang dan memperkuat semangat nasionalisme yang telah ia tularkan kepada bangsa Indonesia.

Semoga sejarah perjuangannya terus menginspirasi kita semua.*

(d/a008)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Pesan Erick Thohir Jelang Laga Hidup Mati Lawan Korsel: Ayo Garuda Muda!
Mengenang Munir Said Thalib: 21 Tahun Kematian Sang Pejuang HAM yang Masih Menyisakan Luka
Yusril Kritik DPR Diisi Artis, PKB: Harus Dibarengi Kompetensi
Kemenag Imbau Umat Islam Salat Gerhana Malam Ini, Simak Bacaan Niat dan Tata Caranya
Menggugat Partai Politik
Usai Kemenangan 5-0 Atas Makau, Vanenburg Ingatkan Timnas U23 Indonesia Fokus Hadapi Korea Selatan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru