BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Ilham Habibie: Kemampuan Lebih Penting Ketimbang Status Anak Presiden Dalam Pemilu

BITVonline.com - Minggu, 30 Juni 2024 03:46 WIB
Ilham Habibie: Kemampuan Lebih Penting Ketimbang Status Anak Presiden Dalam Pemilu
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANDUNG –Anak dari mantan Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, Ilham Habibie, menunjukkan keberaniannya dengan memasuki kancah politik Indonesia. Dalam sebuah wawancara eksklusif di Hotel Grand Mercure, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Ilham Habibie mengomentari fenomena yang kerap kali menimbulkan kontroversi—partisipasi anggota keluarga presiden dalam dunia politik, baik dalam kontestasi pemilihan umum maupun dalam jabatan publik.

Ilham, yang telah mendapatkan rekomendasi dari Partai Nasdem untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat, secara terbuka mengakui bahwa embel-embel sebagai anak seorang presiden memberikan keuntungan tersendiri. Namun, dalam pandangannya, keberhasilan dalam politik haruslah disertai dengan kemampuan individu yang sejati. “Kalaupun ada seorang bapak yang mewariskan jabatan kepada anaknya, asalkan anak tersebut memiliki kemampuan, seharusnya bukan masalah,” ujar Ilham dengan tegas.

Ilham Habibie menegaskan pentingnya menerapkan sistem meritokrasi dalam politik dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Baginya, meritokrasi adalah prinsip yang mendasar, di mana keunggulan individu dan prestasi seharusnya menjadi landasan utama untuk pengakuan, promosi, dan penghargaan dalam masyarakat atau organisasi. “Saya percaya bahwa setiap negara yang ingin maju harus mengadopsi politik meritokrasi, bukan politik dinasti, di mana kemampuan dan prestasi seseorang menjadi penentu utama, bukan kedekatan atau hubungan keluarga,” ungkap Ilham dengan penuh keyakinan.

Dalam menjelaskan pencalonannya dalam Pilkada Jawa Barat dan keterkaitannya dengan nama besar Habibie, Ilham memberikan klarifikasi bahwa meskipun ada kesan dinasti dalam nama, tetapi ia lebih menekankan bahwa pencalonannya didasarkan pada meritokrasi. “Saya tidak melihat pencalonan saya sebagai praktik politik dinasti. Ayah saya memimpin Indonesia 25 tahun yang lalu dan meninggal pada tahun 2019. Saya hadir di sini lebih karena meritokrasi, bukan dinasti,” paparnya dengan mantap.

Pernyataan Ilham Habibie ini memberikan perspektif baru dalam diskursus politik Indonesia, di mana pertanyaan tentang garis keturunan dan kapabilitas individu sering kali menjadi pusat perdebatan. Ia menegaskan bahwa untuk menciptakan kepemimpinan yang berkualitas dan mampu membawa negara maju, penting untuk menegakkan prinsip meritokrasi secara konsisten.

Dengan demikian, langkah Ilham Habibie untuk memasuki dunia politik tidak hanya mencerminkan keberanian personalnya, tetapi juga menandai harapan akan pembaharuan dalam praktek politik di Tanah Air. Dalam suasana politik yang selalu dinamis dan penuh tantangan, kata-kata Ilham Habibie mengingatkan kita akan pentingnya menghormati prestasi individu dan menghindari jebakan politik dinasti yang dapat menghambat kemajuan bangsa.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru