
Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Muaro Jambi Salurkan 50 Paket Sembako ke Warga Kurang Mampu
MUARO JAMBI Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke79 Tahun 2025, Polres Muaro Jambi melalui Seksi Bansos dan Baksos melaksanakan k
Nasionalbitvonline.com-Bandara PoloniaMedan pernah menjadi gerbang utama penerbangan di Sumatera Utara sebelum akhirnya resmi ditutup selamanya. Bandara ini menyimpan sejarah panjang sejak awal berdirinya hingga digantikan oleh Bandara Kualanamu.
Awal Berdiri dan Masa Operasional
Bandara Polonia mulai beroperasi pada tahun 1928, menjadikannya salah satu bandara tertua di Indonesia. Nama "Polonia" diambil dari tanah perkebunan milik seorang pengusaha berkebangsaan Polandia yang sebelumnya berada di lokasi tersebut. Pada masa penjajahan Belanda, bandara ini berfungsi sebagai pangkalan militer dan penerbangan sipil.
Baca Juga:
Saat pendudukan Jepang pada 1942-1945, Polonia digunakan sebagai pangkalan angkatan udara Kekaisaran Jepang. Setelah kemerdekaan Indonesia, bandara ini diambil alih oleh pemerintah dan terus berkembang menjadi pusat penerbangan utama di Sumatera Utara.
Baca Juga:
Pada dekade 1990-an hingga awal 2000-an, Bandara Polonia melayani rute domestik dan internasional, termasuk penerbangan ke Singapura, Malaysia, dan beberapa negara Asia lainnya. Namun, karena lokasinya yang berada di tengah kota, berbagai masalah mulai muncul, termasuk keterbatasan lahan untuk pengembangan dan risiko keselamatan penerbangan.
Tragedi dan Keputusan Penutupan
Salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah Bandara Polonia adalah kecelakaan pesawat Mandala Airlines pada 5 September 2005. Pesawat Boeing 737-200 yang baru lepas landas jatuh di pemukiman warga, menewaskan lebih dari 140 orang. Tragedi ini semakin menguatkan urgensi untuk memindahkan bandara ke lokasi yang lebih aman.
Keputusan untuk menggantikan Polonia dengan bandara baru akhirnya diambil, dan pembangunan Bandara Kualanamu di Deli Serdang dimulai. Pada 25 Juli 2013, seluruh operasional penerbangan resmi dipindahkan ke Bandara Kualanamu. Dengan demikian, Bandara Polonia tidak lagi digunakan untuk penerbangan komersial dan diubah menjadi pangkalan militer TNI Angkatan Udara.
Nasib Bandara Polonia Pasca-Penutupan
Setelah tidak lagi berfungsi sebagai bandara sipil, kawasan Bandara Polonia sebagian besar digunakan untuk kepentingan TNI AU. Namun, beberapa bagian lahannya menjadi perbincangan karena adanya wacana pengalihan fungsi lahan untuk kepentingan komersial dan properti.
Meskipun sudah tidak lagi beroperasi, nama Polonia tetap melekat dalam sejarah penerbangan Indonesia. Bandara ini menjadi saksi perjalanan panjang transportasi udara di Sumatera Utara dan menyimpan banyak kenangan bagi masyarakat Medan.
r04
MUARO JAMBI Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke79 Tahun 2025, Polres Muaro Jambi melalui Seksi Bansos dan Baksos melaksanakan k
NasionalJAMBIDalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke79 Tahun 2025, Kepolisian Daerah (Polda) Jambi menggelar ziarah rombongan ke Taman Makam
NasionalMEDAN Pemerintah Kota Medan melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan kembali menggelar pasar murah guna menjaga stabilitas harga da
EkonomiJAKARTA Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga minyak goreng rakyat (MGR) atau Minyakita mengalami penurunan sebesar Rp 300 per
EkonomiMEDAN Puluhan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Driver Medan (ASDM) kembali menggelar aksi unjuk rasa di d
NasionalASHarga emas terus merangkak naik mendekati level US3.375 per ons, terdorong oleh berbagai sentimen global, termasuk keputusan Presiden Am
EkonomiSINGAPORE Sidang ekstradisi buronan kasus korupsi eKTP, Paulus Tannos, resmi dimulai hari ini di State Court, 1st Havelock Square, Singapu
Hukum dan KriminalMEDAN Banyak pengemudi memilih mematikan AC mobil saat melintasi jalan menanjak dengan anggapan tenaga kendaraan menjadi lebih ringan dan m
Sains & TeknologiJAMBI Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke79 tahun 2025, Polres Muaro Jambi menggelar Upacara Ziarah Rombongan di Tam
NasionalTEL AVIV Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa pemerintahannya telah mengetahui lokasi penyimpanan 60 persen uraniu
Internasional