MEDAN -Komisi Kesehatan Kota Medan telah melakukan kunjungan mendadak ke Rumah Sakit Mitra Sejati di Jalan AH Nasution, Medan Johor,kota medan prov Sumut , sebagai respons atas tuduhan malpraktek yang mengguncang publik. Insiden ini terkait dengan kematian tragis seorang anak berusia 2 tahun, Atarrazka Kenzi Hamizan, yang diduga sebagai korban kesalahan medis saat menjalani operasi bibir sumbing di rumah sakit tersebut.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan, Surya Syahputra Pulungan, memimpin kunjungan tersebut sesuai perintah langsung dari Wali Kota Medan dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan. Tujuan kunjungan ini adalah untuk memastikan bahwa semua prosedur medis yang berlaku telah diikuti dengan benar oleh RS Mitra Sejati.
“Dari hasil kunjungan, kami telah mendapatkan informasi bahwa pihak rumah sakit mengklaim telah mengikuti semua prosedur yang ada setelah insiden tragis ini terjadi. Namun, kami masih menunggu hasil rapat dari Komite Medik terkait penyelidikan lebih lanjut,” ujar Surya dalam pernyataannya kepada media pada Rabu (3/7/2024).
Menurut pengakuan dari pihak keluarga korban, Rika, Atarrazka awalnya dalam keadaan sehat saat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi rutin. Namun, setelah proses pembedahan dimulai, kondisi anak tersebut mengalami komplikasi yang serius hingga menyebabkan kematian.
“Saya sangat terkejut. Anak saya hanya datang untuk menjalani operasi bibir sumbing, namun setelah itu dia tidak kembali. Kami menduga ada malpraktek dalam prosedur medis yang dilakukan,” ungkap Rika .
Humas dan legal dari RS Mitra Sejati, Erwinsyah Dimyati Lubis, mengkonfirmasi bahwa rumah sakitnya telah mengikuti prosedur yang ada sebelum menjalani operasi kedua atas persetujuan keluarga. Namun, pihaknya siap menghadapi semua tuduhan dan akan memberikan kompensasi kepada keluarga korban.
“Kami akan bekerja sama penuh dengan pihak berwenang dalam investigasi ini. Kami juga telah menawarkan santunan kepada keluarga sebagai bentuk tanggung jawab moral,” jelas Erwinsyah.
Keluarga korban, sementara itu, belum mengajukan laporan resmi kepada pihak kepolisian, meskipun telah membuat laporan polisi (LP). Dinas Kesehatan Kota Medan juga belum melakukan komunikasi langsung dengan keluarga, tetapi tetap bertugas melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap praktik medis di rumah sakit.
Kasus ini tetap dalam sorotan publik dan diharapkan adanya transparansi penuh dari semua pihak terkait untuk menegakkan keadilan bagi keluarga korban. Kami akan terus mengikuti perkembangan lebih lanjut dari investigasi ini.
(N/014)
Dinkes Medan Tinjau RS Mitra Sejati Pasca Insiden, Tunggu Keputusan Komite Medik