JAKARTA -Sebuah survei nasional yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia memberikan gambaran yang menarik tentang kepuasan dan kepercayaan terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024. Survei ini melibatkan 1.201 responden dari seluruh Indonesia dengan menggunakan metode wawancara lewat telepon.
Hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 75,5% responden merasa sangat dan cukup puas dengan penyelenggaraan pemilu. Namun, 23% responden yang tidak puas cenderung berasal dari pendukung paslon yang kalah. Mayoritas pemilih pasangan Prabowo Gibran merasa puas dengan proses pemilu, sedangkan basis Ganjar-Mahfud terbagi secara merata antara puas dan tidak puas. Namun, pemilih pasangan Anies-Muhaimin mayoritas merasa tidak puas dengan penyelenggaraan Pemilu.
Menariknya, survei juga mengungkap bahwa mayoritas responden belum mengetahui hasil keputusan KPU terkait pemilu 2024 (47,8%), tetapi secara keseluruhan, 73,3% mengaku percaya dengan hasil putusan tersebut.
Percaya atau tidaknya terhadap hasil putusan KPU juga terkait dengan basis pemilih dan paslon yang didukung. Misalnya, pemilih pasangan Prabowo Gibran mayoritas percaya dengan hasil putusan KPU, sedangkan pemilih pasangan Anies-Muhaimin mayoritas tidak percaya.
Hasil survei ini menjadi sorotan penting dalam mengukur kepercayaan publik terhadap proses pemilu dan penegakan hukum di Indonesia. Meskipun mayoritas merasa puas dengan penyelenggaraan pemilu, namun adanya perbedaan persepsi di antara basis pemilih menunjukkan kompleksitas politik dan sosial yang perlu diperhatikan oleh pihak terkait.