BREAKING NEWS
Sabtu, 21 Juni 2025

Curhatan Jokowi Jika Harga Beras Turun Dimarahi Petani, Naik Dimarahi Ibu-Ibu

BITVonline.com - Jumat, 15 Maret 2024 10:06 WIB
48 view
Curhatan Jokowi Jika Harga Beras Turun Dimarahi Petani, Naik Dimarahi Ibu-Ibu
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

LABUHANBATU -Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tantangan kompleks yang dihadapi pemerintah dalam menjaga keseimbangan harga beras di Indonesia. Dalam sambutannya saat menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatra Utara, Jokowi menjelaskan dilema yang dihadapi pemerintah.

Dua sisi yang saling bertentangan menjadi sorotan utama Jokowi. Di satu sisi, petani menuntut harga beras yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan lebih, sementara di sisi lain, konsumen, terutama ibu-ibu rumah tangga, membutuhkan harga beras yang terjangkau.

“Kita ini sulit, kalau harga beras turun, saya dimarahi petani, tapi kalau beras naik, saya dimarahi ibu-ibu,” ujar Jokowi, merujuk pada kompleksitas masalah yang dihadapi dalam mengelola harga beras.

Baca Juga:

Menurut Jokowi, mengelola kebutuhan pangan nasional bagi populasi Indonesia yang mencapai 270 juta orang bukanlah hal yang mudah. Ia menyoroti berbagai tantangan, termasuk produksi beras yang harus memenuhi kebutuhan tahunan sebanyak 31 juta ton, serta kondisi iklim yang berubah-ubah.

“Tapi kalau produksi petani dari petani banyak ya kita tenang. Tapi begitu kayak kemarin, musim keringnya panjang, ini nanti pasti nanamnya mundur atau basahnya terlalu, hujannya terlalu lebat, ada yang kena banjir,” papar Jokowi.

Baca Juga:

Tidak hanya itu, keragaman geografis Indonesia dengan ribuan pulau juga menjadi tantangan tersendiri dalam distribusi dan penanganan pangan di seluruh negeri.

“Inilah negara Indonesia yang sangat besar, sangat besar. Kalau negara lain penduduknya 10 juta, 20 juta lebih mudah, kita 270 juta tersebar di 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Inilah Indonesia,” tambahnya.

Jokowi juga menegaskan bahwa bantuan beras yang diberikan sejak bulan Januari akan berlanjut hingga bulan Juni mendatang. Namun, keberlanjutan bantuan tersebut akan tergantung pada ketersediaan anggaran negara.

“Nanti kalau APBN-nya memungkinkan setelah Juni akan dilanjutkan tapi saya nggak janji, janjinya hanya sampai yang Juni. Nanti saya lihat lagi APBN kira-kira cukup, diteruskan,” ungkap Jokowi.

Dalam kegiatan tersebut, Jokowi didampingi oleh sejumlah menteri dan pejabat terkait, termasuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pangan Nasional, Direktur Utama Perum Bulog, dan Pejabat Gubernur Sumatra Utara.

Tantangan yang dihadapi Jokowi dalam menjaga keseimbangan harga beras menunjukkan kompleksitas tugas pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan yang murah dan berkualitas. Dalam menghadapi dilema tersebut, pemerintah terus berupaya mencari solusi terbaik untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

(K/09)

Tags
beritaTerkait
ODGJ Hantam Warga Pakai Kayu di Pekanbaru, Korban T3w4s di Tempat
Kapolri Kelakar Cari Wakapolri Pengganti Dofiri: “Mau Cari yang Mirip Beliau”
Buka Kejuaraan Mini Soccer Jurnalis Championship 2025, Bobby Nasution Tekankan Semangat Silaturahmi Wartawan
Menteri PKP Maruarar Sirait Tegaskan: Tidak Ada Larangan Punya Lebih dari Satu Rumah
Pemdes Hutagurgur Salurkan BLT Dana Desa Tahap I TA 2025 kepada 33 KPM: Harapan Sejahtera untuk Warga Kurang Mampu
Desa Simanosor Salurkan BLT DD ke 38 KPM, Sertakan Insentif untuk Kader Posyandu & Guru Agama
komentar
beritaTerbaru