
23 Tahun Bekerja Tanpa Jaminan Sosial, Bupati Padang Lawas Terkejut: “Ini Harus Diselesaikan!”
Padang Lawas Sebuah fakta memilukan mencuat saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Harambir Napitu, Desa Hasahatan Julu
Pemerintahan
JAKARTA- Badan Persaudaraan Antariman (Berani), sebagai badan otonom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menggelar acara Silaturahmi Kebangsaan untuk mengenang Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Acara yang diselenggarakan dalam rangka Haul ke-15 Gus Dur ini bertujuan untuk menghormati perjuangan dan kontribusinya dalam menciptakan rasa aman bagi setiap pemeluk agama di Indonesia. Acara berlangsung di Gedung Nusantara IV, DPR/MPR/DPD RI pada Jumat (13/12/2024) malam dan dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, pejabat negara, serta berbagai kalangan masyarakat.
Di antara yang hadir, tampak Imam Katolik Romo Magnis, Ketua Umum DPP Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Xs.Budi S Tanuwibowo, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Wisnu Bawa Tenaya, serta Kepala Wisma Sangha Theravada Indonesia YM. Bhikku Dhammasubho Mahathera. Selain itu, sejumlah politisi PKB turut hadir, termasuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Wakil Ketua MPR RI Rusdi Kirana, Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid, dan legislator Komisi IV DPR RI Daniel Johan.
Acara dimulai dengan para pemuka agama mengenang momen-momen mereka bersama Gus Dur. Romo Magnis, dalam sambutannya, menggambarkan Gus Dur sebagai pribadi yang sangat mantap dengan dirinya sendiri dan terbuka. Ia juga mengenang betapa Gus Dur selalu mengedepankan keceriaan dan menghindari sikap mudah tersinggung.“Gus Dur itu adalah orang yang begitu mantap dengan dirinya sendiri. Jadi dia orang yang terbuka, orang yang benci pada kepicikan, yang lebih memilih tertawa daripada tersinggung,” ungkap Romo Magnis dengan penuh kehangatan.Romo Magnis juga mengenang kesederhanaan Gus Dur sebagai pemimpin negara. Ia menceritakan pengalamannya ketika mengunjungi Gus Dur di Istana Negara. “Saya pernah ingat kami kelompok kecil ke Gus Dur di Istana waktu dia Presiden. Saya lihat di depan kantornya ada kertas, kardus-kardus dengan tali rafia. Saya tanya itu kardus-kardus apa ya? Ternyata itu barang-barang pribadi Gus Dur untuk kunjungan ke China,” katanya.Kisah tersebut menggambarkan bagaimana Gus Dur tetap sederhana meski menjabat sebagai Presiden RI, menunjukkan ketulusan dan kepribadiannya yang tidak terjebak dalam simbolisme kekuasaan. (JOHANSIRAIT)
Baca Juga:
Padang Lawas Sebuah fakta memilukan mencuat saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Harambir Napitu, Desa Hasahatan Julu
PemerintahanMEDAN PT Railink mencatat capaian positif dalam operasional layanan kereta api bersubsidi (Public Service Obligation/PSO) rute MedanBinj
EkonomiMEDAN Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumatera Utara berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jaringan inter
Hukum dan KriminalBALI Dalam semangat mempererat hubungan sosial dan nilai kemanusiaan, Polsek Kuta Selatan menggelar kegiatan sosial bertajuk Jumat Peduli
NasionalJAKARTA Dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang digelar di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (1/5/
NasionalJAKARTA Gelombang kritik dari sejumlah purnawirawan TNI terhadap Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan melalui Forum Purnawirawan TNI
NasionalWashington, D.C. Wakil Presiden Amerika Serikat (Wapres AS) JD Vance merespons ketegangan antara India dan Pakistan yang semakin memanas
InternasionalSemarang, Jawa Tengah Sebanyak 14 mahasiswa yang terlibat dalam aksi demonstrasi Hari Buruh Internasional (May Day) di Kota Semarang, Ja
NasionalKALSEL Kejadian mengejutkan terjadi di atas kapal feri yang sedang melintas di Perairan Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, pad
PeristiwaBANDA ACEH Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mualem, kini sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di S
Nasional