BREAKING NEWS
Senin, 06 Oktober 2025

Ustaz Fuadi Yusuf: Empat Agenda Pokok Menjadi Kunci Menentukan Arah Bangsa

T.Jamaluddin - Jumat, 15 Agustus 2025 14:34 WIB
Ustaz Fuadi Yusuf: Empat Agenda Pokok Menjadi Kunci Menentukan Arah Bangsa
Ustaz Fuadi Yusuf, S.Fil.I. (foto: T. Jamaluddin/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

ACEH BESAR – Umat Islam saat ini tengah dihadapkan pada berbagai kegelisahan kebangsaan, mulai dari arah pembangunan yang belum menentu, maraknya hoaks dan provokasi, hingga tantangan ekonomi seperti kelangkaan pangan dan sulitnya lapangan kerja.

Di tengah peringatan 20 tahun damai Aceh dan menjelang 80 tahun kemerdekaan Indonesia, seruan reflektif disampaikan oleh Ustaz Fuadi Yusuf, S.Fil.I., dalam khutbah Jumat di Masjid Besar Madinatussalam, Kecamatan Lhong, Kabupaten Aceh Besar, pada 15 Agustus 2025.

Dalam khutbahnya, Ustaz Fuadi yang juga menjabat sebagai Kepala KUA Kecamatan Lhong, menyampaikan bahwa kondisi bangsa saat ini memerlukan kepedulian dan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, bukan semata tanggung jawab pemerintah.

"Berbagai masalah seperti moralitas yang merosot, sempitnya lapangan pekerjaan, serta kegaduhan sosial membutuhkan pendekatan kolektif yang berlandaskan nilai agama, keadilan, dan kemanusiaan," ujar Ustaz Fuadi.

Empat Agenda Pokok Menentukan Masa Depan Bangsa

Untuk menjawab tantangan zaman, Ustaz Fuadi mengajak jamaah memaknai empat agenda pokok yang dianggap krusial dalam menentukan arah bangsa ke depan:

1. Pengamalan Ilmu oleh Para Ulama (Bil 'Ilmil Ulama)

Para ulama, cendekiawan, dan ahli di berbagai bidang diminta untuk mengamalkan ilmu yang mereka miliki secara sungguh-sungguh demi kemaslahatan umat dan negara.

"Ilmu yang tidak diamalkan tak hanya sia-sia, tapi bisa menjadi sebab kesesatan umat," ujarnya.

2. Keadilan dari Para Penguasa (Bi 'Adlil Umara)

Ustaz Fuadi menekankan pentingnya pemimpin, baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, untuk menegakkan keadilan dalam seluruh aspek pemerintahan.

"Ya Allah, janganlah Engkau jadikan pemimpin kami orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak menyayangi kami," doa beliau dalam khutbahnya.

3. Kedermawanan dari Kaum Kaya (Dermanya Para Aghniya)

Orang-orang yang diberi rezeki lebih diajak untuk berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama mereka yang hidup dalam kekurangan.

"Infak, sedekah, dan membuka lapangan kerja adalah wujud nyata gotong royong serta ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil," tegasnya.

4. Doa dari Kaum Dhuafa (Bi Du'ail Fuqara)

Menurutnya, doa yang tulus dari rakyat kecil merupakan kekuatan spiritual yang menopang tegaknya pemerintahan yang adil dan amanah.

Rasulullah bersabda, "Siapa yang mempersulit umatku, timpakanlah kesulitan padanya. Siapa yang menyayangi umatku, sayangilah ia." (HR. Muslim)

Pesan Damai dan Harapan untuk Bangsa

Di akhir khutbahnya, Ustaz Fuadi menyampaikan pantun dalam bahasa Aceh sebagai bentuk doa dan harapan:

"Tajak u Banda ta lingkeu Judah / Tajak u Mekkah lintas Sumatra / 20 thon dame Aceh makmu ngon berkah / 80 thon Indonesia rakyat adee sijahtra."

Pantun tersebut mencerminkan harapan agar damai yang telah terjalin selama dua dekade di Aceh terus berlanjut dan memberikan berkah, serta menyongsong 80 tahun Indonesia merdeka dengan cita-cita rakyat yang adil dan sejahtera.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru