BREAKING NEWS
Minggu, 22 Juni 2025

Veronica Tan Cerita Tantangan Berat Sebagai Wamen PPPA, Hadapi Kasus KDRT dan Pelecehan Seksual

BITVonline.com - Sabtu, 30 November 2024 14:30 WIB
78 view
Veronica Tan Cerita Tantangan Berat Sebagai Wamen PPPA, Hadapi Kasus KDRT dan Pelecehan Seksual
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mengungkapkan pengalaman yang mengejutkan saat menjabat di posisi tersebut. Ia mengaku sempat merasa stres dan kewalahan dalam dua minggu pertama setelah dilantik. Hal ini diungkapkan Veronica saat menjadi narasumber di acara Talk Show bertajuk “Perempuan Berdaya, Bangsa Berdaya Menuju Indonesia Emas 2024,” yang diselenggarakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Veronica yang dipercaya menjabat sebagai Wamen PPPA sejak pelantikan Presiden Prabowo di Istana Presiden, awalnya memiliki pandangan sederhana tentang tugasnya. Ia mengira pekerjaan di kementerian ini akan berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder dan organisasi non-pemerintah (NGO) untuk pelatihan dan pengembangan. Namun, realita yang ia hadapi jauh berbeda dari yang dibayangkannya.

“Saya itu simple banget, saya pikir waktu masuk ke pemberdayaan perempuan pasti urusannya memberdayakan, mengajak stakeholder, ngajak NGO untuk bekerja sama melatih lagi nih,” ujar Veronica, menjawab pertanyaan pemandu acara.

Baca Juga:

Namun, di luar ekspektasi tersebut, Veronica justru menghadapi tumpukan laporan kasus yang sangat berat. Ia mengungkapkan bahwa dua minggu pertama menjabat, dirinya merasa stres karena setiap hari mendapatkan laporan mengenai kekerasan dan kejahatan terhadap perempuan dan anak.

“Tidak tahunya pas masuk dua minggu (menjabat), stres. Karena yang ada laporan,” kata Veronica.

Baca Juga:

Ia pun merinci jenis-jenis kasus yang sering masuk ke meja kerjanya, yang membuatnya merasa sangat terbebani. Beberapa laporan yang diterimanya termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pelecehan seksual, hingga perdagangan orang (TPPO). Kasus-kasus ini semakin berat dengan adanya kejadian-kejadian tragis yang melibatkan perempuan dan anak-anak.

“Jadi kasus, laporan, pelecehan seksual, kekerasan anak, KDRT, pembunuhan, ada anak ditemukan meninggal, ada di Banyuwangi di Purworejo itu yang ibu menteri kunjungi untuk bertemu, bertatap muka awal-awal,” kata Veronica, merinci beberapa kasus besar yang terjadi belakangan ini.

Menghadapi hal ini, Veronica merasa tantangan yang dihadapinya jauh lebih kompleks daripada yang ia bayangkan. Namun, ia tetap bertekad untuk bekerja semaksimal mungkin untuk melindungi perempuan dan anak-anak Indonesia. Meski begitu, ia juga mengakui betapa beratnya beban yang harus ditanggungnya dalam menjalankan tugas tersebut, mengingat urgensi dan dampak dari setiap kasus yang ada.

Dalam kesempatan tersebut, Veronica juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama lebih intensif guna menanggulangi kekerasan dan perlakuan tidak manusiawi terhadap perempuan dan anak di tanah air. Ia berharap dengan sinergi yang lebih baik, masalah-masalah tersebut bisa diatasi dan kondisi sosial yang lebih aman bagi perempuan dan anak dapat terwujud.

(JOHANSIRAIT)

Tags
beritaTerkait
Pembelajaran Lima Hari SMA/SMK/SLB di Sumut Mulai Disosialisasikan, Berlaku Tahun Ajaran Baru
7 Menu Makan Malam untuk Diet: Lezat, Sehat, dan Mudah Dibuat di Rumah
BSU 2025 Belum Cair? Ini Penjelasan Kemnaker soal Proses Finalisasi
Raker KONI Medan 2025: Medan Menuju Kota Atlet Berprestasi
Jemaah Haji yang Hilang Bertambah, Kini Tiga Orang Masih Dicari di Arab Saudi
Pramono Anung dan Rano Karno Disambut Antusias Warga di Puncak Perayaan HUT ke-498 Jakarta
komentar
beritaTerbaru