BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Menag Dorong Pesantren Kembangkan Tradisi Intelektual Kritis Berbasis Turats

Devi Rifani - Sabtu, 04 Oktober 2025 17:21 WIB
Menag Dorong Pesantren Kembangkan Tradisi Intelektual Kritis Berbasis Turats
Menag Dorong Pesantren Kembangkan Tradisi Intelektual Kritis Berbasis Turats (foto : metro)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WAJO – Menteri Agama Nasaruddin Umar mendorong pondok pesantren mengembangkan tradisi intelektual kritis yang berbasis pada kitab-kitab turats.

Dorongan itu disampaikannya saat membuka Halaqah Internasional di Pesantren As'adiyah Pusat Sengkang, Kabupaten Wajo, dengan tema 'Transformasi Sosio-Ekologis dan Solusi Epistemologis Berbasis Turats.'

Nasaruddin menegaskan tidak semua kitab kuning bisa disebut turats dan penting bagi santri memahami bacaan secara komprehensif sesuai perintah Al-Qur'an.

Baca Juga:

Ia menjelaskan ada tiga objek utama bacaan bagi setiap muslim, yaitu membaca alam semesta, membaca ayat-ayat dalam diri manusia, dan membaca Al-Qur'an itu sendiri.

Menteri Agama menambahkan bahwa kata iqra' tidak hanya berarti melafalkan huruf, tetapi juga menghimpun seluruh unsur makrokosmos dalam diri manusia layaknya pohon yang menghimpun akar, batang, daun, dan buah.

Nasaruddin menekankan pesantren harus mengkaji kitab-kitab turats dengan pendekatan multidisipliner mulai dari semantik, filologi, hingga antropologi agar tetap relevan dengan tantangan zaman.

Ia menyebut kitab turats merupakan karya ulama mumpuni yang mampu mengangkat martabat kemanusiaan dan mendekatkan diri kepada Allah.

Membaca dalam Islam menurut Nasaruddin tidak boleh hanya tekstual; tradisi iqra' harus ditopang kesadaran kritis terhadap realitas sosial dan ekologis dengan turats sebagai basis epistemologis.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menambahkan pentingnya kontekstualisasi maqashid al-syariah agar agama selalu relevan, termasuk memaknai bab thaharah fiqih sebagai pesan ekologis.

Suyitno menegaskan pesantren memiliki peran strategis dalam melahirkan fiqih responsif terhadap isu modern, termasuk krisis lingkungan, dengan turats sebagai fondasi dan realitas sebagai ladang praksis.

(met/dv28)

Editor
: Redaksi
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Tragedi Ponpes Sidoarjo: Dua Jasad Santri Ditemukan di Area Wudu, Total 7 Korban Tewas
Tim SAR Lacak Tanda Kehidupan di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny, Hasil Nihil
Tim PPKM Unmuha Kunjungi Pesantren Baitul Arqam, Edukasi Pengelolaan Sampah
Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Dampingi Pembangunan Gedung Pesantren Pasca Ambruknya Musala di Sidoarjo
Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk: 79 Orang Jadi Korban, 1 Meninggal Dunia
Pimpinan Pesantren di Palopo Ditetapkan Tersangka Dugaan Kekerasan Anak
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru