BREAKING NEWS
Minggu, 22 Juni 2025

Aprindo: Kenaikan PPN 12% Bakal Berdampak Pada Harga Ritel dan Daya Beli Masyarakat

BITVonline.com - Jumat, 15 November 2024 08:52 WIB
89 view
Aprindo: Kenaikan PPN 12% Bakal Berdampak Pada Harga Ritel dan Daya Beli Masyarakat
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan bahwa industri ritel akan terdampak langsung oleh kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang direncanakan pemerintah menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey, mengatakan bahwa dampak dari kenaikan PPN ini akan meningkatkan harga produk ritel, seperti makanan dan pakaian, di kisaran 5-10 persen.

“Ya pasti kita ikut terdampak. Ketika PPN naik 1 persen nanti harga produk-produk di ritel, seperti makanan dan pakaian, akan naik 5-10 persen, karena ada dampak pada biaya transportasi, logistik, dan distribusi,” ujar Roy kepada kumparan pada Jumat (15/11/2024).

Roy menjelaskan bahwa kenaikan biaya transportasi dan distribusi ini secara otomatis akan memengaruhi harga barang di pasar, yang pada gilirannya akan berpotensi menurunkan daya beli masyarakat. “Ketika harga naik, daya beli masyarakat pasti menurun. Ini yang perlu diperhatikan, karena konsumsi rumah tangga saat ini sedang melemah,” tambahnya.

Baca Juga:

Menurut Roy, industri ritel di Pulau Jawa saat ini dalam posisi negatif dengan pertumbuhan konsumsi yang sedang lesu. Meski ada pertumbuhan di luar Pulau Jawa, kondisi ini masih belum dapat mengimbangi dampak dari kenaikan PPN di wilayah lainnya.

Aprindo juga menyampaikan keberatannya terkait rencana pemerintah untuk menaikkan PPN menjadi 12 persen. Roy menilai meski angka kenaikan terlihat kecil, namun efeknya cukup besar, terutama dengan peningkatan biaya transportasi dan harga bahan bakar seperti solar. “Memang pemerintah membutuhkan dana, tetapi jangan memalak dengan 1 persen PPN yang kenaikan ini bisa menambah biaya operasional, terutama biaya transportasi dan bahan bakar,” katanya.

Baca Juga:

Sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif bagi konsumen, Aprindo berencana untuk bekerja sama dengan produsen dalam merancang produk dengan kuantitas yang lebih kecil. Misalnya, produk dengan berat 100 gram akan dikurangi menjadi 50 gram, atau kemasan 1 kilogram akan diperkecil menjadi 500 gram, agar harga tetap terjangkau oleh masyarakat.

“Kami akan melakukan penyesuaian produk, seperti menurunkan kuantitas barang atau mengecilkan kemasan, supaya harga tetap terjangkau. Ini adalah salah satu strategi agar produk ritel tetap dapat dinikmati oleh masyarakat dengan daya beli yang terbatas,” jelas Roy.

Kenaikan PPN menjadi salah satu isu besar yang tengah dibahas menjelang akhir tahun 2024, dengan banyak sektor yang mengkhawatirkan dampaknya terhadap perekonomian domestik, khususnya daya beli masyarakat dan stabilitas industri ritel di Indonesia.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
BSU 2025 Belum Cair? Ini Penjelasan Kemnaker soal Proses Finalisasi
Raker KONI Medan 2025: Medan Menuju Kota Atlet Berprestasi
Jemaah Haji yang Hilang Bertambah, Kini Tiga Orang Masih Dicari di Arab Saudi
Pramono Anung dan Rano Karno Disambut Antusias Warga di Puncak Perayaan HUT ke-498 Jakarta
"Sayang Kali Aku Samamu”: Kalimat Terakhir Johan Sebelum Menghab1s1 Maya Sihombing
Gelombang Protes Anti-Perang Guncang Eropa, Dunia Khawatir Konflik Gaza-Iran Meluas
komentar
beritaTerbaru