BREAKING NEWS
Selasa, 30 September 2025

Wapres Gibran Tinjau Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi di Flores, Tekankan Kesehatan dan Relokasi Cepat

BITVonline.com - Kamis, 14 November 2024 15:38 WIB
Wapres Gibran Tinjau Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi di Flores, Tekankan Kesehatan dan Relokasi Cepat
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM– Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming, melakukan kunjungan langsung ke lokasi pengungsian akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (14/11). Dalam peninjauannya, Gibran menekankan pentingnya penanganan kesehatan para pengungsi selama masa tanggap darurat, serta proses relokasi yang harus berjalan cepat dan tepat.

Kawasan Flores, terutama daerah sekitar Gunung Lewotobi, telah dilanda erupsi hebat yang memaksa ribuan warga untuk mengungsi. Saat ini, status tanggap darurat masih berlaku, dan berbagai upaya terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi dengan baik.

Dalam kesempatan tersebut, Gibran menyampaikan dua poin utama terkait kondisi para pengungsi. Pertama, ia menekankan pentingnya memastikan distribusi bantuan makanan yang cukup selama masa tanggap darurat, dengan perhatian khusus pada kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, lansia, difabel, serta anak-anak.

“Saya ingin memastikan bahwa selama masa darurat ini, makanan yang diberikan cukup untuk semua pengungsi, dan khususnya untuk kelompok-kelompok yang lebih rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, lansia, difabel, dan anak-anak,” ungkap Gibran dalam keterangannya.

Selain itu, Gibran juga mengingatkan agar tidak ada penyakit-penyakit yang muncul di tempat pengungsian. Ia menegaskan pentingnya pengelolaan sanitasi dan akses kesehatan yang memadai untuk mencegah wabah penyakit yang dapat memperburuk kondisi para pengungsi yang sudah berada dalam keadaan sulit.

“Pastikan tidak ada penyakit yang muncul selama masa-masa pengungsian ini. Kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan di tempat pengungsian,” tambah Gibran.

Selanjutnya, Gibran menyoroti masalah relokasi pengungsi yang menjadi salah satu isu penting pasca-erupsi. Ia menyatakan bahwa proses asesmen masih terus dilakukan untuk menentukan lokasi-lokasi relokasi yang tepat bagi para pengungsi yang rumahnya terdampak erupsi. Gibran menekankan pentingnya dialog dengan warga setempat sebelum menentukan lokasi relokasi.

“Yang paling penting adalah proses relokasi yang nanti masih dalam survei beberapa tempat. Pastikan dalam menentukan titik lokasi yang baru ini untuk lebih dulu berdialog dengan warga,” ujar Gibran.

Ia juga mengingatkan agar tidak ada pemborosan atau pembangunan yang sia-sia. Gibran ingin memastikan bahwa tempat-tempat yang dibangun sebagai lokasi relokasi nantinya benar-benar dapat dihuni oleh pengungsi dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Jangan sampai nanti sudah dibangun, tetapi tempatnya tidak ditinggali. Pastikan juga bahwa fasilitas umum di lokasi baru tersebut sudah siap untuk digunakan oleh warga,” lanjutnya.

Selain masalah relokasi, Gibran juga menekankan pentingnya percepatan dalam proses asesmen terhadap pengungsi. Ia mengingatkan bahwa warga saat ini sudah berada dalam kondisi yang sangat sulit, dan birokrasi yang berbelit-belit hanya akan memperburuk keadaan mereka.

“Warga yang ada di pengungsian ini sudah dalam keadaan sulit, jadi birokrasinya jangan dipersulit lagi dengan proses-proses asesmen yang berbelit-belit,” kata Gibran.

Menurutnya, prioritas utama adalah segera memberikan bantuan yang dibutuhkan dan mempercepat proses relokasi agar para pengungsi dapat segera kembali hidup layak.

“Kita ingin cepat, kita ingin sekali lagi memprioritaskan warga-warga yang kesusahan yang ada di sini,” tegas Gibran.

Kunjungan Wakil Presiden ini menandakan komitmen pemerintah untuk terus memperhatikan kondisi pengungsi di Flores. Pemerintah daerah, bersama dengan berbagai pihak terkait, diminta untuk bekerja sama dalam menangani krisis ini secara cepat dan efisien. Proses relokasi yang tepat dan bantuan yang memadai sangat diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi dan memulihkan kehidupan mereka pasca-erupsi.

Gibran juga mendorong semua pihak untuk terus memantau situasi di lapangan dan memastikan agar kebutuhan dasar pengungsi, seperti makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal yang layak, dapat dipenuhi tanpa kendala.

(JOHANSIRAIT)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru