BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025

PPI Sebut 18 Anggota Paskibraka Berjilbab di Latihan, Tak Berjilbab di Pengukuhan

BITVonline.com - Rabu, 14 Agustus 2024 08:44 WIB
66 view
PPI Sebut 18 Anggota Paskibraka Berjilbab di Latihan, Tak Berjilbab di Pengukuhan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  – Kontroversi baru menyelimuti perayaan HUT RI ke-79, kali ini terkait dengan para anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2024. Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan yang melarang 18 anggota Paskibraka putri mengenakan jilbab selama upacara pengibaran bendera di Istana Negara IKN pada 17 Agustus mendatang.

Kekecewaan PPI

Ketua Umum PP PPI, Gousta Feriza, mengungkapkan ketidakpuasan pihaknya dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ia menilai bahwa keputusan melarang penggunaan jilbab bagi anggota Paskibraka putri merupakan hal yang baru pertama kali terjadi sejak Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengambil alih tanggung jawab pengelolaan Paskibraka pada tahun 2022. Sebelumnya, tanggung jawab tersebut dipegang oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Baca Juga:

“Padahal ada 18 dari utusan provinsi yang sejak awal mereka datang mengenakan jilbab. Makanya teman-teman dari provinsi juga pada protes semua, dan hari ini kita (pengurus pusat) menyatakan sikap,” ungkap Gousta.

Menurut Gousta, para anggota Paskibraka putri tersebut telah menjalani latihan dan persiapan terakhir sambil mengenakan jilbab. “Mengapa pada waktu pertama kali mereka tiba di pemusatan latihan masih diperkenankan menggunakan hijab atau jilbab, juga pada saat-saat latihan, renungan suci dan bahkan gladi mereka masih diizinkan menggunakan hijab atau jilbab?” tanya Gousta.

Baca Juga:

Kontroversi dan Kritik

Keputusan untuk melarang penggunaan jilbab pada saat pengukuhan menimbulkan polemik yang mendalam. Gousta menilai bahwa hal ini tidak hanya mengabaikan kebinekaan Indonesia tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Lalu kenapa pada saat pengukuhan ‘dilarang’ menggunakan hijab atau jilbab atau bahasa lain ‘diseragamkan’ untuk tidak menggunakan hijab atau jilbab?” sambungnya. Gousta menilai keputusan ini sebagai langkah mundur yang bisa mencederai semangat kebinekaan dan keberagaman yang menjadi salah satu pilar negara Indonesia.

Menurut Gousta, penggunaan jilbab oleh anggota Paskibraka putri tidak akan mengganggu pelaksanaan tugas mereka dalam mengibarkan bendera. Dia berharap agar keputusan tersebut dapat ditinjau kembali agar tidak menciptakan kesan bahwa keberagaman dianggap sebagai halangan dalam pelaksanaan tugas kenegaraan.

Harapan untuk Kebinekaan

Dengan adanya polemik ini, PPI berharap ada peninjauan ulang atas keputusan yang dianggap kontroversial tersebut. Gousta menekankan bahwa semangat kebinekaan dan penghormatan terhadap nilai-nilai Pancasila harus tetap dijunjung tinggi dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pancasila harus diterjemahkan dalam tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai luhur, bukan sebaliknya. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang menghargai keberagaman,” pungkasnya.

Dengan sikap tegas dari PPI ini, diharapkan ada perubahan yang positif dalam pengelolaan Paskibraka di masa mendatang, yang lebih inklusif dan mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

(K/09)

Tags
beritaTerkait
Tim Hukum Jokowi Ajukan Eksepsi: PN Solo Tak Berwenang Pengadilan Ijazah, Rocky Gerung Sebut CUASA 'Panik'
Warisan Budaya dalam Setiap Jahitan: Makna Busana Adat Jawa Al dan Alyssa di Ngunduh Mantu
Remaja Aceh Silaturahmi dan Inovasi di Youth 4 Health Impact: Innovation Challenge 2025
Desa Simanosor Salurkan BLT DD ke 38 KPM, Sertakan Insentif untuk Kader Posyandu & Guru Agama
Pemko Medan Sinergi dengan BPN untuk Sertifikasi Aset dan Tingkatkan PAD
Pertahanan Rudal Israel Nyaris Terkuras, Biaya Capai Rp11,8 Triliun Per Hari
komentar
beritaTerbaru