BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025

Airlangga Hartarto: Modernisasi Mesin dan IEU-CEPA Kunci Penguatan Industri Tekstil

Adelia Syafitri - Rabu, 19 Maret 2025 20:43 WIB
181 view
Airlangga Hartarto: Modernisasi Mesin dan IEU-CEPA Kunci Penguatan Industri Tekstil
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya penyelesaian perundingan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa (IEU CEPA) untuk menjaga pasar industri tekstil nasional, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik global.

Langkah ini diharapkan dapat memperluas pasar ekspor Indonesia dan meningkatkan daya saing industri tekstil domestik.

Baca Juga:

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (19/03).

Ia menjelaskan bahwa Uni Eropa adalah pasar terbesar untuk industri tekstil Indonesia dengan pangsa pasar mencapai sekitar 30 persen dari permintaan global.

Baca Juga:

Angka ini lebih besar dibandingkan dengan Amerika Serikat yang hanya menyerap sekitar 15 persen permintaan dunia.

Airlangga mencontohkan keberhasilan Vietnam yang berhasil meningkatkan ekspor tekstilnya hingga 50 persen setelah menyelesaikan perjanjian perdagangan serupa.

Hal ini menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan industri tekstil Indonesia dapat meraih manfaat serupa dengan diterapkannya IEU-CEPA.

Selain fokus pada ekspor, pemerintah juga mempersiapkan kebijakan domestik untuk memperkuat daya saing industri tekstil, khususnya bagi usaha menengah dan kecil (UMK).

Salah satu langkah yang diambil adalah program revitalisasi permesinan dengan alokasi dana Rp20 triliun sebagai subsidi investasi untuk mendukung modernisasi peralatan produksi.

"Modernisasi mesin sangat penting agar sektor tekstil bisa tetap kompetitif. Jika peralatan produksi tidak diperbarui, maka daya saingnya akan terganggu, terutama dari segi efisiensi energi dan kecepatan produksi," jelas Airlangga.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan skema kredit investasi dengan tenor 8 tahun dan subsidi bunga sebesar 5 persen untuk mendukung sektor-sektor padat karya seperti tekstil, sepatu, makanan-minuman, furnitur, dan kulit.

Dengan berbagai langkah strategis ini, diharapkan industri tekstil Indonesia dapat kembali berkembang dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja setelah IEU-CEPA mulai berlaku.

Rapat terbatas ini turut dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu, dan anggota DEN lainnya, termasuk Chatib Basri dan Arief Anshory Yusuf.

(at/a)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Rupiah Melemah 39 Poin di Pembukaan, Tembus Rp16.352 per Dolar AS
IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.190, Investor Optimis Sambut Awal Pekan
Penjualan Ritel Mei 2025 Tumbuh 2,6 Persen, BI Soroti Dampak Libur Nasional
AS-China Capai Titik Temu Soal Perdagangan dan Ekspor Mineral Tanah Jarang
9 Alarm Bahaya Ekonomi Indonesia: PHK Naik, Daya Beli Melemah, Ekspor Anjlok
Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp16.300 per Dolar AS di Pembukaan Perdagangan Rabu
komentar
beritaTerbaru
Aceh Tanpa Rokok, Mungkinkah?

Aceh Tanpa Rokok, Mungkinkah?

Oleh dr. Aslinar, Sp.A, M. BiomedHARI Tanpa Tembakau Sedunia mulai dicetuskan oleh WHO pada tahun 1987. WHO mengesahkan Resolusi WHA40.38 y

Opini