JAKARTA -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami penguatan terbatas pada perdagangan hari ini, Selasa (25/3/2025).
Pada sesi perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup melemah ke level 6.161, turun 96,96 poin atau setara 1,55 persen.
Baca Juga:
Menurut Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, tekanan di pasar masih dipengaruhi oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Rencana Trump untuk mengumumkan tarif impor mobil dalam beberapa hari ke depan telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.
Baca Juga:
Meski demikian, terdapat beberapa negara yang dikabarkan akan menerima keringanan dari kebijakan tarif tersebut.
"Kebijakan tarif Trump menjadi senjata negosiasi, namun dampaknya menciptakan efek berlapis yang meningkatkan ketidakpastian pasar," ujar Nico dalam analisisnya.
Dari sisi teknikal, IHSG berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support di 5.950 dan resistance di 6.380.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengungkapkan bahwa IHSG saat ini membentuk pola ending diagonal, yang menunjukkan potensi rebound agresif setelah mencatatkan lower low.
Level resisten utama yang harus dilewati IHSG untuk membalikkan tren berada di 6.319.
"Level support IHSG berada di 5.947, 5.749, 5.644, dan 5.485, sedangkan level resistance-nya berada di 6.319, 6.445, 6.557, dan 6.663. Indikator MACD masih menunjukkan momentum bearish," jelas Ivan.
Rekomendasi Saham dari Beberapa Sekuritas
Pilarmas Investindo Sekuritas:
ANTM: Last price 1.590, support 1.520, resistance 1.660, target 1.650
INTP: Last price 4.620, support 4.470, resistance 4.850, target 4.830
ULTJ: Last price 1.400, support 1.325, resistance 1.450, target 1.445
Binaartha Sekuritas:
ADRO: Buy on weakness, support 1.530, resistance 1.875-2.390, target 2.010
AKRA: Speculative buy, support 965, resistance 1.190-1.470, target 1.190
AMRT: Speculative buy, support 1.490, resistance 2.090-2.470, target 2.090
BBCA: Hold, support 7.600, resistance 8.150-9.250, target 8.150
MNC Sekuritas:
BUKA: Speculative buy 135-138, stoploss below 133, target 145-152
MEDC: Buy on weakness 920-950, stoploss below 900, target 1.075-1.180
SSMS: Buy on weakness 1.380-1.490, stoploss below 1.300, target 1.615-1.845
TLKM: Buy on weakness 2.130-2.210, stoploss below 2.090, target 2.420-2.490
Artikel ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham.
Semua rekomendasi dan analisis berasal dari sekuritas terkait.
Investor diharapkan melakukan riset menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi.
(km/a)
JAKARTA Dewan Pers memberikan perhatian besar terhadap penetapan Tian Bahtiar, Direktur Pemberitaan JakTV, sebagai tersangka dalam kasus ya
Hukum dan Kriminal
ACEH Pelayanan medis di RSIA Keluarga Desa Kutacane, Aceh Tenggara, mendapat sorotan publik setelah sebuah video cekcok antara keluarga pa
Kesehatan
BINJAI Menteri Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding, melakukan kunjungan kerja ke Kota Binjai, Sumatera
Pemerintahan
VATIKAN Puluhan ribu umat Katolik dari seluruh penjuru dunia membanjiri Vatikan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransisk
Internasional
Nampo, Korea Utara Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un resmi meluncurkan kapal perusak baru seberat 5.000 ton dalam sebuah upacara militer
Internasional
MEDAN Dalam upaya mewujudkan pelayanan publik yang prima sekaligus memperkuat komitmen pemberantasan narkoba, Wali Kota Medan Rico Waas mem
Pemerintahan
SUMSEL Presiden Prabowo Subianto mendorong masyarakat untuk mulai menanam cabai di rumah masingmasing sebagai bagian dari solusi konkret m
Ekonomi
JAKARTA Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Purnawirawan TNI Letnan Jenderal Sutiyoso secara terbuka menyatakan dukungannya terh
Politik
PEMATANG SIANTAR Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, secara resmi meresmikan Monumen Sang Naualuh Damanik pada Sabtu (26/4/2025) de
Pemerintahan
BATU BARA Pemerintah Kabupaten Batu Bara telah berkomitmen terhadap pembangunan etika dan moral spiritual sebagai pondasi dalam membangun
Pemerintahan
