JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali merilis update harga pangan di tingkat pedagang eceran pada Minggu (20/4), yang mencatat sejumlah penurunan pada komoditas utama seperti bawang merah dan cabai rawit merah, namun beberapa bahan pokok lain seperti daging sapi dan telur ayam mengalami kenaikan.
Berdasarkan data Panel Harga Bapanas pukul 10.30 WIB, harga bawang merah mengalami penurunan menjadi Rp43.958/kg dari sebelumnya Rp45.331/kg.
Cabai rawit merah juga ikut turun ke level Rp79.890/kg dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat Rp80.681/kg.
Sementara itu, beras premium mengalami kenaikan tipis dari Rp15.546/kg menjadi Rp15.596/kg, sedangkan beras medium justru turun tipis ke Rp13.697/kg dari Rp13.694/kg.
Untuk beras SPHP Bulog, tercatat di harga Rp12.636/kg, turun dari sebelumnya Rp12.601/kg.
Penurunan juga terjadi pada jagung di tingkat peternak menjadi Rp6.089/kg, serta kedelai biji kering impor ke level Rp10.699/kg.
Harga bawang putih bonggol tercatat turun ke Rp44.661/kg dari sebelumnya Rp44.933/kg.
Komoditas cabai lainnya juga menunjukkan tren penurunan:
- Cabai merah keriting: Rp59.879/kg
- Cabai merah besar: Rp50.270/kg
Namun, harga daging sapi murni naik menjadi Rp137.311/kg dari sebelumnya Rp135.894/kg.
Di sisi lain, daging ayam ras turun tipis ke Rp34.367/kg, dan telur ayam ras naik menjadi Rp28.972/kg.
Adapun harga gula konsumsi berada di angka Rp18.545/kg, naik tipis dari sebelumnya.
Minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah sama-sama mengalami penurunan, sedangkan Minyakita justru naik menjadi Rp17.533/liter.
Produk pangan lainnya seperti tepung terigu curah turun tipis ke Rp9.760/kg, namun tepung terigu kemasan naik ke Rp12.970/kg.
Untuk komoditas perikanan, ikan kembung naik ke Rp42.099/kg, sedangkan ikan tongkol dan ikan bandeng masing-masing turun ke Rp34.344/kg dan Rp33.958/kg.
Garam konsumsi mengalami penurunan menjadi Rp11.622/kg, dan daging kerbau beku impor turun ke Rp104.711/kg.
Sebaliknya, daging kerbau segar lokal naik menjadi Rp141.800/kg.
Pergerakan harga ini menjadi perhatian publik menjelang bulan-bulan penting dengan potensi fluktuasi permintaan, terutama jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).*