
Perut Buncit Wanita Thailand Ternyata Kista 8 Kg, Operasi Sukses
THAILAND Seorang wanita berusia 31 tahun asal Thailand, Ratchanaporn, menjalani operasi pengangkatan kista raksasa seberat 8 kg yang sel
Kesehatanbitvonline.com Ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan dikhawatirkan dapat membawa dampak signifikan terhadap ekspor batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia.
Kedua negara Asia Selatan tersebut selama ini menjadi pasar utama komoditas ekspor Indonesia, terutama dalam sektor energi dan agribisnis.
India sebagai salah satu pengimpor batu bara terbesar dari Indonesia diprediksi akan memangkas permintaan jika konflik militer terus berlanjut. Ketua Indonesian Mining Institute, Irwandy Arif, menyebut bahwa anggaran India yang terkonsentrasi untuk pembiayaan perang berpotensi mengurangi kemampuan pembelian batu bara.
"Perang India dan Pakistan tentunya akan menyedot anggaran pemerintah India. Jika berkepanjangan, pembelian batu bara, termasuk dari Indonesia, bisa terdampak," ujar Irwandy kepada kumparan, Minggu (11/5/2025).
Ekspor Batu Bara Terancam
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada kuartal I 2025, ekspor batu bara Indonesia ke India mencapai 25,5 juta ton. Sepanjang tahun 2024, India bahkan menjadi negara tujuan ekspor batu bara terbesar, dengan volume 108 juta ton.
Pakistan sendiri juga mengimpor batu bara dari Indonesia, meskipun dalam jumlah yang jauh lebih kecil. Sepanjang 2024, hanya 600 ribu ton dikirim ke Pakistan dari satu importir terbesar, dan data dari importir lainnya masih belum tersedia.
Dampak ke Ekspor CPO
Selain batu bara, ekspor minyak sawit (CPO) Indonesia juga terancam. India tercatat mengimpor sekitar 5 juta ton CPO per tahun, sementara Pakistan sekitar 3 juta ton per tahun dari Indonesia. Potensi perang berkepanjangan akan mengganggu stabilitas perdagangan ini.
Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Eddy Martono, berharap konflik tidak berlangsung lama. Ia juga menyatakan bahwa diversifikasi pasar menjadi langkah penting ke depan.
"GAPKI bersama Kementerian Luar Negeri berencana ke Mesir akhir Mei ini sebagai bagian dari diversifikasi pasar. Mesir saat ini baru mengimpor sekitar 840 ribu ton per tahun, padahal potensinya besar sebagai hub kawasan Afrika dan Timur Tengah," ujar Eddy.
Langkah Antisipatif
Dengan potensi penurunan permintaan dari India dan Pakistan, pelaku industri batu bara dan sawit didorong untuk membuka pasar alternatif dan menjaga hubungan dagang dengan mitra lainnya, termasuk negara-negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara.*
(kp/j006)
THAILAND Seorang wanita berusia 31 tahun asal Thailand, Ratchanaporn, menjalani operasi pengangkatan kista raksasa seberat 8 kg yang sel
KesehatanMEDAN PTPN IV Region II menyatakan dukungannya atas pernyataan Bupati Simalungun, H. Anton Achmad Saragih, bahwa kebun teh di Simalungun bu
EkonomiJAKARTA Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) Komando Wilayah (Komwil) Jakarta Timur menggelar doa bersama untuk negeri dan
AgamaPEMATANGSIANTAR Layanan air minum di beberapa wilayah Pematangsiantar terganggu akibat pecahnya pipa Perumda Air Minum Tirta Uli di Jalan S
PeristiwaJAKARTA Pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (4/10/2025) di kediaman Prabo
PolitikJAKARTA Insiden tragis yang menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, mendapat perhatian serius dari Presiden Prabowo
PeristiwaJAKARTA Keluarga besar TNI AL tengah berduka menyusul gugurnya Praka Mar Zaenal Mutaqim saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operation
PeristiwaBEKASI UTARA Warga di Bekasi Utara kesulitan mendapat air bersih dari Perumda Tirta Patriot, meski tagihan bulanan tetap datang.adsenseKo
NasionalLOMBOK TENGAH Kabar mengejutkan datang dari dunia balap MotoGP setelah juara dunia Marc Marquez mengalami cedera serius pada putaran pem
OlahragaJAKARTA Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) terkait tata kelola Program
Kesehatan