BREAKING NEWS
Minggu, 27 Juli 2025

Ekspor Listrik ke Singapura Hampir Final, Bahlil: Kita Sama-Sama Sudah Sadar

Justin Nova - Selasa, 27 Mei 2025 08:01 WIB
134 view
Ekspor Listrik ke Singapura Hampir Final, Bahlil: Kita Sama-Sama Sudah Sadar
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa proses kesepakatan ekspor listrik bersih ke Singapura menunjukkan progres positif.

Dalam konferensi pers peluncuran Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034 di Jakarta, Senin (26/5), Bahlil menyebutkan kedua pihak kini berada dalam tahap yang lebih saling memahami dan terbuka.

"Dalam waktu cepat, tidak lama lagi, sudah mulai ada tanda-tanda cahaya untuk kesepakatan. Sekarang sudah sama-sama mulai insyaf. Kita sadar, mereka sadar," kata Bahlil.

Baca Juga:

Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa ekspor listrik bersih ke Singapura harus memenuhi prinsip timbal balik. Ia menyampaikan bahwa Indonesia siap bekerja sama, asalkan kesepakatan memberi keuntungan yang adil bagi kedua negara.

"Yang namanya saling bantu itu adalah kita bantu dia, dia bantu kita. Bukan kita aja terus yang bantu dia. Itu bukan saling bantu. Hanya dia yang senang sendiri," tegasnya.

Baca Juga:

Selama ini, rencana ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura tertahan karena kurangnya kejelasan imbal balik dari pihak Singapura. Bahlil menegaskan bahwa ekspor energi bukan hanya transaksi bisnis, tetapi juga mencerminkan kerja sama antarnegara yang harus berdiri di atas prinsip kedaulatan dan kesetaraan.

?? Menjaga Kedaulatan Energi

Dalam pernyataannya, Bahlil juga menyinggung arahan Presiden Prabowo Subianto, bahwa kebijakan dalam negeri—termasuk sektor energi—tidak boleh diintervensi pihak asing. Indonesia, menurutnya, tidak boleh bersikap egois, tapi juga tidak boleh mengorbankan kepentingan nasional demi kepentingan luar.

"Masa karena kita punya sumber daya terus dia mau, sementara bagian dia punya kemampuan lebih tidak mau kasih ke kita. Berarti enak di lu, enggak enak di gue dong," sindir Bahlil.

Indonesia disebut siap membuka kerja sama ekspor listrik bersih, khususnya dari energi terbarukan, asalkan perjanjian jelas dan saling menguntungkan. Jika kesepakatan tercapai, kerja sama ini akan menjadi langkah besar dalam transisi energi bersih di kawasan Asia Tenggara.*

(km/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru