BREAKING NEWS
Kamis, 10 Juli 2025

Bahlil Heran Indonesia Impor BBM dari Singapura: Lucu! Negara Tak Punya Minyak, Kok Bisa Kita Bergantung?

Adelia Syafitri - Sabtu, 31 Mei 2025 18:19 WIB
335 view
Bahlil Heran Indonesia Impor BBM dari Singapura: Lucu! Negara Tak Punya Minyak, Kok Bisa Kita Bergantung?
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan keheranannya terhadap ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM dari Singapura, yang notabene bukan negara penghasil minyak.

Hal ini disampaikannya dalam Energi dan Mineral Forum 2025 di Jakarta yang disiarkan secara langsung.

"Kita impor BBM dari negara yang tidak punya sumur minyak, itu lucu. Singapura luasnya hampir sama dengan Jakarta, masa kita tergantung pada mereka?" ucap Bahlil dalam pidatonya, Sabtu (31/5/2025).

Menurut Bahlil, sebagian besar BBM yang diimpor dari Singapura sebenarnya juga berasal dari minyak mentah Indonesia yang diolah di kilang milik perusahaan minyak asing di negeri itu.

Ia bahkan menyebut ada indikasi skenario by design yang menyebabkan Indonesia terjebak dalam ketergantungan impor BBM dari negara tetangga.

"Saya jujur mengatakan, demi Allah, menurut saya ini ada unsur kesengajaan, by design, dari pejabat dan pengusaha nakal," tegas Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Bahlil juga menyoroti harga kontrak impor BBM dari Singapura yang lebih mahal dibandingkan dengan harga dari negara-negara di Timur Tengah.

Padahal secara geografis, Singapura jauh lebih dekat ke Indonesia.

"Setelah saya cek, kok harganya sama bahkan lebih mahal dari Timur Tengah. Harusnya lebih murah dong, ini barang dekat!" ujar Bahlil.

Karena itulah, pemerintah berencana mengalihkan impor BBM secara bertahap ke negara Timur Tengah dan Amerika Serikat mulai November 2025, dimulai dari 50–60 persen hingga target berhenti total.

Pemerintah pun mendorong Pertamina memperbesar dermaga dan kedalaman pelabuhan agar kapal berkapasitas besar bisa langsung mengangkut BBM dari sumber-sumber baru.

"Kita bangun pelabuhan besar, sekali angkut selesai. Tidak lagi bolak-balik lewat Singapura," jelasnya.

Langkah ini juga diklaim sebagai bagian dari upaya diplomasi energi dan perdagangan dengan Amerika Serikat, yang akan menjadi salah satu mitra baru penyedia BBM, crude oil, dan LPG untuk Indonesia.*

(km/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru