BREAKING NEWS
Senin, 08 Desember 2025

IHSG Naik 1,7% ke 6.903, Ini Saham Top Gainers & Losers Hari Ini

- Selasa, 24 Juni 2025 09:46 WIB
IHSG Naik 1,7% ke 6.903, Ini Saham Top Gainers & Losers Hari Ini
ilustrasi (foto: pasardana)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah signifikan sebesar 1,74% ke level 6.787,14 pada perdagangan Senin, 23 Juni 2025, tertekan oleh meningkatnya tensi geopolitik global menyusul konflik bersenjata antara Iran dan Israel, serta kabar keterlibatan militer Amerika Serikat dalam eskalasi tersebut.

IHSG sempat dibuka di posisi 6.833,48, mencatatkan level tertinggi intraday di 6.834,77, namun kemudian terjun bebas hingga menyentuh posisi terendah harian di 6.745,15.

Volume transaksi mencapai 24,77 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp12,72 triliun dan frekuensi perdagangan 1,35 juta kali. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.877 triliun.

Sebanyak 553 saham ditutup melemah, hanya 135 saham berhasil menguat, dan 272 saham stagnan. Saham-saham unggulan dari sektor perbankan tertekan cukup dalam, seperti:

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI): -1,85%

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA): -0,86%

PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI): -0,2%

PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI): -1,22%

Sementara itu, saham emiten energi terbarukan dan pertambangan turut mengalami koreksi tajam:

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA): turun drastis 14,92%

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO): turun 4,69%

PT Sunson Textile Manufacture Tbk. (SSTM): turun 14,91%

Saham Migas Naik Tipis Seiring Lonjakan Harga Minyak Dunia

Berbanding terbalik, beberapa saham sektor migas justru menguat seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia akibat konflik geopolitik tersebut:

PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG): naik 7,82%

PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC): naik 1,4%

Menurut David Kurniawan, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, kondisi geopolitik Timur Tengah saat ini menjadi sentimen paling dominan dalam pergerakan pasar.

"Geopolitik antara Israel dan Iran masih sangat krusial. Jika konflik mereda, harga minyak akan turun, dan saham konsumen bisa terangkat. Sebaliknya, jika eskalasi meningkat, saham energi dan pertahanan yang diuntungkan," jelas David dalam risetnya, Senin (23/6/2025).

Kekhawatiran Inflasi Global Mengintai

Senada dengan David, analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menambahkan bahwa keterlibatan langsung AS dalam konflik Iran-Israel telah meningkatkan kekhawatiran terhadap kenaikan harga komoditas, terutama minyak mentah.

"Lonjakan harga minyak berpotensi mendorong inflasi global lebih tinggi. Ini menyulitkan bank sentral dunia menurunkan suku bunga di tengah perlambatan ekonomi," ujar Ratna.

Kondisi tersebut menjadi kombinasi tekanan ganda bagi pasar saham global, termasuk Indonesia, yang masih rentan terhadap volatilitas harga minyak dan tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

IHSG Rebound Pagi Ini, Tapi Pasar Masih Gelisah

Pada perdagangan pagi hari ini, Selasa (24/6/2025), IHSG dibuka menguat tajam. Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.06 WIB, IHSG melesat 1,71% ke level 6.903,04. Sebanyak 341 saham menguat, 122 saham melemah, dan 122 stagnan, dengan kapitalisasi pasar menyentuh Rp12.089,68 triliun.

Namun, penguatan ini belum sepenuhnya dianggap sebagai sinyal pembalikan arah. Pasar masih berpotensi bergejolak apabila ketegangan geopolitik terus meningkat, terlebih jika konflik berimbas pada sektor energi, transportasi, dan moneter global.

Pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin menjadi peringatan bahwa pasar finansial domestik sangat sensitif terhadap faktor eksternal, terutama konflik geopolitik dan volatilitas harga komoditas.

Investor disarankan bersikap hati-hati, menjaga portofolio tetap likuid, dan mempertimbangkan sektor-sektor yang dianggap defensif di tengah ketidakpastian global.

Disclaimer: Artikel ini tidak bertujuan mengajak untuk membeli atau menjual saham. Segala keputusan investasi berada di tangan pembaca. Redaksi tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.*

(bn/j006)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru