Pelemahan indeks disebabkan oleh tekanan dari saham-saham berkapitalisasi besar (big caps), seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), hingga PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN).
IHSG pagi ini bergerak dalam rentang sempit antara level 6.887 hingga 6.905.
Kinerja ini memperpanjang tren negatif sejak penutupan perdagangan Selasa (1/7/2025), di mana indeks ditutup melemah 0,18 persen ke level 6.915,36.
Secara year-to-date (YtD), IHSG telah turun 2,32 persen.
Sejumlah saham unggulan mencatat penurunan signifikan pada awal sesi hari ini.
Saham BBCA terkoreksi 0,86 persen ke level Rp8.625, BBRI melemah 0,54 persen ke Rp3.680, AMMN merosot 1,44 persen ke Rp8.550, dan saham Indofood CBP (ICBP) turun 0,94 persen ke Rp10.525 per saham.
Saham komoditas seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) ikut melemah 0,98 persen ke posisi Rp3.040, sementara Bumi Resources Minerals (BRMS) turun 1,47 persen ke Rp402 per saham.
Namun, sejumlah saham lain justru membuka perdagangan dengan positif. Bank Mandiri (BMRI) menguat 0,21 persen ke Rp4.760, Barito Pacific (BRPT) naik 0,3 persen ke Rp1.660, dan Astra International (ASII) naik 0,9 persen ke Rp4.490.
Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.170,93 triliun.
Pada pembukaan sesi pagi, sebanyak 157 saham menguat, 123 saham melemah, dan 228 saham stagnan.
Tim analis BRI Danareksa Sekuritas menyebutkan IHSG secara teknikal memiliki peluang untuk kembali menguji resistance di area 7.000.
Namun, pelaku pasar disebut masih wait and see menantikan data penting dari Amerika Serikat seperti Non-Farm Payrolls dan tingkat pengangguran, yang bisa mempengaruhi arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan.
Untuk hari ini, IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang support di level 6.730–6.900 dan resistance di kisaran 6.950–7.000.
Sementara itu, Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mencatat adanya net sell asing sebesar Rp817 miliar pada perdagangan kemarin.
Saham yang paling banyak dilepas asing adalah BBRI, BMRI, ANTM, BBCA, dan BBNI.
"Jika IHSG berhasil bertahan di support 6.900, ada peluang penguatan. Namun jika support ini jebol, koreksi bisa berlanjut hingga ke level 6.780," ungkap Fanny dalam risetnya.
BNI Sekuritas juga merekomendasikan beberapa saham untuk trading harian, yakni: ENRG, INET, WIFI, BKSL, MBMA, dan SSIA.*