PTAR, pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, menunjukkan kepedulian nyata terhadap lingkungan dengan meluncurkan program edukatif bertajuk “Aksi Bikin Ecobrik dari Hati untuk Bumi”, Rabu (2/7/2025).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
TAPSEL -PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, menunjukkan kepedulian nyata terhadap lingkungan dengan meluncurkan program edukatif bertajuk "Aksi Bikin Ecobrik dari Hati untuk Bumi", Rabu (2/7/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, ini berfokus pada pelatihan masyarakat mengolah sampah plastik menjadi ecobrick yang bermanfaat.
Program ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, yang mengusung tema global "Beat Plastic Pollution" atau "Atasi Polusi Plastik". Melalui kegiatan ini, PTAR mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dari ancaman sampah plastik.
"Sebagai bagian dari industri pertambangan yang menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan, kami menyambut ajakan global tersebut dengan meluncurkan program edukatif ini. Masyarakat kami ajak untuk belajar mengubah sampah plastik menjadi produk seperti rak buku dan tempat sampah," ujar Hari Ananto, Senior Manager Environment, Health & Safety PTAR.
Target 10.000 Botol Plastik dan Kolaborasi Bank Sampah
Sebanyak empat bank sampah binaan PTAR dari sekitar wilayah Tambang Emas Martabe turut dilibatkan. PTAR juga akan menggandeng Bank Sampah Yamantab, Tapanuli Tengah, sebagai mentor dalam proses pelatihan dan pendampingan teknis ecobrick.
"Program ini berlangsung selama 6 hingga 8 bulan ke depan. Target kami adalah mengumpulkan dan mengolah 10.000 botol plastik menjadi ecobrick," lanjut Hari.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Living in Harmony, filosofi PTAR yang menekankan keseimbangan antara operasional tambang, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
Dukungan Pemerintah Daerah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Tapanuli Selatan, Ongku M.A Sormin, mengapresiasi langkah PTAR yang dinilai sebagai tindakan nyata dalam mengatasi darurat sampah plastik.
"Kami sangat berterima kasih atas peran aktif PTAR. Kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci dalam mengatasi polusi plastik. Ini adalah gerakan kolektif yang patut dicontoh," ujar Ongku.
Program ini juga mendukung target pemerintah pusat, yaitu mengelola 50% sampah nasional pada 2025 dan 100% pada 2029, seperti yang disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto.