BREAKING NEWS
Rabu, 05 November 2025

Operasi Pasar LPG 3 Kg di Padangsidimpuan Dinilai Sekadar Seremonial, Bukan Solusi Jangka Panjang

Indra Saputra - Jumat, 11 Juli 2025 07:28 WIB
Operasi Pasar LPG 3 Kg di Padangsidimpuan Dinilai Sekadar Seremonial, Bukan Solusi Jangka Panjang
Pemkot Padangsidimpuan bersama Forkopimda menggelar operasi pasar LPG 3 Kg bersubsidi di dua kecamatan, Padangsidimpuan Utara dan Batunadua, Selasa (8/7/2025). (foto: indra saputra/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PADANGSIDIMPUAN – Pemerintah Kota Padangsidimpuan bersama Forkopimda menggelar operasi pasar LPG 3 Kg bersubsidi di dua kecamatan, Padangsidimpuan Utara dan Batunadua, Selasa (8/7/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons atas kelangkaan gas melon yang kian meresahkan masyarakat.

Wakil Wali Kota Padangsidimpuan, Harry Pahlevi Harahap, menyebut operasi pasar ini merupakan hasil kerja sama dengan Pertamina Patra Niaga.

Dalam kegiatan tersebut, LPG 3 Kg dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 17.000, dan hanya dapat dibeli dengan menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga sebagai bukti kelayakan.

"Langkah ini kami lakukan untuk membantu masyarakat menghadapi kelangkaan gas. Ke depan, kami akan mengontrol distribusi gas subsidi agar tepat sasaran," ujar Harry Pahlevi melalui akun resmi Diskominfo Padangsidimpuan.

Kapolres Padangsidimpuan, AKBP Wira Prayatna yang turut hadir, menegaskan bahwa pihaknya akan turut mengawasi proses distribusi gas bersama Pemko dan Forkopimda. Ia juga mengajak masyarakat untuk melaporkan dugaan penyalahgunaan gas LPG 3 Kg melalui Call Center 110.

Namun, pelaksanaan operasi pasar ini menuai kritik dari sejumlah pihak. Aktivis dan pegiat media sosial, Sopian Aliakbar Lubis, S.Pd, menilai bahwa langkah ini hanya bersifat sementara dan simbolik, tidak menyentuh akar permasalahan.

"Operasi pasar itu bagus, tapi hanya solusi darurat. Faktanya, kelangkaan gas bukan hanya karena kurang pasokan, tapi karena distribusi yang bocor dan pengawasan yang lemah," ungkapnya, Rabu (9/7/2025).

Sopian menyebut, operasi pasar hanya ramai saat pejabat turun, tapi masyarakat tetap kesulitan di hari-hari biasa. "Gas murah muncul saat acara, hilang saat rakyat butuh. Kalau tanpa pengawasan berkelanjutan, hasilnya nol besar."

Lebih lanjut, ia menyarankan tiga langkah nyata yang harus dilakukan Pemko:

Perketat pengawasan terhadap pangkalan dan agen setiap hari, bukan hanya saat acara.

Transparansikan kuota dan distribusi gas LPG agar tidak dimanipulasi.

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru