BREAKING NEWS
Minggu, 03 Agustus 2025

Setelah Kopi, Kini Jus Jeruk Juga Kena Imbas Tarif 50% Trump

Justin Nova - Jumat, 11 Juli 2025 16:00 WIB
53 view
Setelah Kopi, Kini Jus Jeruk Juga Kena Imbas Tarif 50% Trump
ilustrasi jus jeruk (foto: ai/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WHASINGTON DC - Konsumen Amerika Serikat (AS) berpotensi menghadapi lonjakan harga pada sejumlah kebutuhan pokok, terutama kopi dan jus jeruk, menyusul keputusan Presiden Donald Trump untuk menaikkan tarif impor terhadap Brasil hingga 50%, berlaku mulai 1 Agustus 2025. Kebijakan ini menggantikan tarif sebelumnya yang hanya sebesar 10%.

Melansir laporan dari Esmmagazine.com, Jumat (11/7/2025), kebijakan tersebut telah memicu kekhawatiran di kalangan pedagang dan analis komoditas global. Pasalnya, Brasil merupakan salah satu pemasok utama produk pertanian dan pangan bagi AS, termasuk kopi arabika, jus jeruk, acai berry, dan etanol berbasis tebu.

Baca Juga:

Kopi dan Jus Jeruk Terpukul

Baca Juga:

Brasil menyumbang hampir 50% dari produksi kopi arabika global dan 80% ekspor jus jeruk dunia. Setidaknya sepertiga konsumsi kopi di AS berasal dari Brasil, dengan pengiriman mencapai 8 juta kantong kopi (60 kg) setiap tahunnya. Tak hanya itu, lebih dari 50% pasokan jus jeruk di pasar AS juga bersumber dari negara Amerika Selatan tersebut.

"Jika tarif 50% ini diterapkan, menjual kopi dari Brasil ke pasar AS tak lagi layak secara ekonomi," ungkap seorang pimpinan perusahaan perdagangan komoditas di Brasil.

Sementara itu, produksi jeruk domestik AS—khususnya di Florida—terus menurun drastis akibat penyakit citrus greening, badai, dan perubahan iklim ekstrem. Departemen Pertanian AS (USDA) bahkan menyatakan bahwa panen jeruk tahun 2024/2025 adalah yang terendah dalam 88 tahun terakhir.

Dampak Luas pada Pasokan dan Energi

Selain produk pangan, tarif ini juga akan berdampak pada komoditas energi alternatif. Etanol berbasis tebu, yang juga diekspor Brasil ke AS sebanyak 300 juta liter per tahun, diperkirakan ikut terganggu. Padahal, perusahaan energi besar seperti Shell dan BP memiliki investasi besar di sektor biofuel Brasil melalui joint venture.

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru