BREAKING NEWS
Sabtu, 26 Juli 2025

BPS Catat Penurunan Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Menjadi 23,85 Juta Orang pada Maret 2025

Justin Nova - Jumat, 25 Juli 2025 10:00 WIB
83 view
BPS Catat Penurunan Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Menjadi 23,85 Juta Orang pada Maret 2025
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono mengumumkan hasil survei tingkat kemiskinan dan tingkat ketimpangan Maret 2025 di Jakarta, Jumat (25/7/2025) (foto: antara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa angka kemiskinan Indonesia terus mengalami penurunan. Berdasarkan data yang dihimpun dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) edisi Maret 2025, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 23,85 juta orang atau 8,74 persen dari total populasi Indonesia.

Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,1 persen poin dibandingkan dengan September 2024, yang sebelumnya mencatatkan angka kemiskinan sebesar 8,84 persen.

"Jika dihitung secara absolut, penurunan kemiskinan mencapai 0,2 juta orang dalam enam bulan terakhir," ujar Ateng Hartono, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (25/7/2025).

Ateng Hartono menjelaskan bahwa penurunan angka kemiskinan ini telah berlangsung sejak Maret 2023. Sebagai perbandingan, pada September 2022, angka kemiskinan Indonesia sempat mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,03 persen. Namun, sejak Maret 2023, kemiskinan berangsur-angsur menunjukkan penurunan yang signifikan.

"Kemiskinan mengalami penurunan yang stabil sejak Maret 2023 sampai Maret 2025," tambah Ateng.

Data yang dirilis oleh BPS juga mengungkapkan perbedaan angka kemiskinan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Pada Maret 2025, angka kemiskinan di perkotaan tercatat sebesar 6,73 persen, sedangkan di pedesaan mencapai 11,03 persen.

Meskipun angka kemiskinan di daerah pedesaan masih lebih tinggi, tercatat adanya penurunan dibandingkan dengan September 2024 yang berada pada level 11,34 persen.

Proses Pengumpulan Data yang Dimajukan

Ateng Hartono menjelaskan bahwa pengumpulan data pada Maret 2025 dilakukan lebih awal, yaitu pada bulan Februari, karena bertepatan dengan bulan Ramadan. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh signifikan bulan puasa terhadap pola konsumsi masyarakat.

Sebelumnya, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai penurunan angka kemiskinan ini. Dalam sebuah acara pada Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 20 Juli 2025, Prabowo menyebutkan bahwa BPS melaporkan penurunan angka kemiskinan absolut.

"Kepala BPS lapor ke saya bahwa angka kemiskinan absolut menurun. Ini BPS yang bicara," ungkap Prabowo dalam pidatonya.*

(kp/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru