BREAKING NEWS
Minggu, 27 Juli 2025

Beras Premium di Ritel Modern Turun Harga Pasca Kasus Oplosan

Raman Krisna - Sabtu, 26 Juli 2025 14:32 WIB
68 view
Beras Premium di Ritel Modern Turun Harga Pasca Kasus Oplosan
ilsutrasi beras di ritel modern ( foto: cnbc )
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TANGSEL - Harga beras premium di sejumlah ritel modern seperti Alfamidi dan Alfamart turun sebesar Rp 1.000 per kemasan 5 kg, atau sekitar Rp 200 per kilogram. Penurunan harga ini terjadi pada awal pekan ini, setelah mencuatnya kasus beras oplosan yang tengah diselidiki pemerintah.

Menurut Ketua Umum Aprindo, Solihin, penurunan ini berlaku di seluruh jaringan ritel modern anggota organisasi tersebut. Semula harga eceran tertinggi (HET) beras premium adalah Rp 74.500 per kemasan 5 kg, kini menjadi Rp 73.500 per 5 kg (atau Rp 14.700 per kg)

Praktik pengoplosan beras premium terjadi di pasaran modern, dengan ditemukan 212 merek beras diduga tidak memenuhi standar mutu, berat kemasan, dan label sesuai standardisasi Kementan dan Satgas Pangan Polri.

Baca Juga:

Beberapa produsen dilaporkan telah menyampaikan surat ke ritel menyatakan kesediaan menurunkan harga agar tidak melampaui HET, sebagai respons atas temuan pelanggaran tersebut.

Penurunan harga ini tidak berdampak pada margin keuntungan ritel modern karena adanya mekanisme rafaksi: produsen menanggung selisih harga akibat mutu beras yang menurun.

Baca Juga:

Mendukung konsumen: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan agar penurunan harga tidak mengorbankan kualitas produk. Label "premium" harus mencerminkan mutu dan komposisi yang benar.

Pemerintah membuka penyelidikan terhadap merek-merek terindikasi oplosan dan telah memberikan sanksi administratif kepada setidaknya 9 produsen beras premium yang terbukti melanggar standar mutu.

Asosiasi ritel menyatakan siap menarik produk dari toko jika terbukti oplosan, dan menggandeng konsultan independen untuk pengecekan kualitas secara acak ke depan.

Wartawan melaporkan bahwa stok beberapa merek beras premium, seperti Sania atau Sentra Ramos, telah ditarik dari rak alias ditarik distributor sejak beberapa hari belakangan. Saat ini di rak hanya tersisa merek seperti Raja, Raja Platinum, dan Topi Koki

Praktik pengoplosan ini dianggap sebagai ancaman bagi ketahanan pangan dan konsumen, dengan kemungkinan kerugian mencapai Rp 99 triliun per tahun jika dibiarkan. Banyak beras 'premium' ternyata hanya campuran atau tidak sesuai label, sehingga menciptakan ketidakseimbangan distribusi nasional.*

(d/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru