BREAKING NEWS
Minggu, 07 Desember 2025

Emas Antam Hari Ini Rp 1,906 Juta per Gram, Saatnya Beli?

Adelia Syafitri - Selasa, 29 Juli 2025 08:50 WIB
Emas Antam Hari Ini Rp 1,906 Juta per Gram, Saatnya Beli?
Ilustrasi. (foto: Logam Mulia)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami koreksi pada perdagangan Selasa, 29 Juli 2025.

Penurunan ini terjadi sejalan dengan tren pelemahan harga emas global yang telah berlangsung selama empat hari berturut-turut.

Berdasarkan data resmi dari laman Logam Mulia, harga emas Antam hari ini dibanderol Rp 1.906.000 per gram.

Angka ini turun sebesar Rp 8.000 dari posisi kemarin.

Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam juga turun dengan nominal yang sama menjadi Rp 1.752.000 per gram.

Berikut daftar lengkap harga emas Logam Mulia Antam per 29 Juli 2025:

0,5 gram : Rp 1.003.000

1 gram : Rp 1.906.000

2 gram : Rp 3.752.000

3 gram : Rp 5.603.000

5 gram : Rp 9.305.000

10 gram : Rp 18.555.000

25 gram : Rp 46.262.000

50 gram : Rp 92.445.000

100 gram : Rp 184.812.000

250 gram : Rp 461.765.000

500 gram : Rp 923.320.000

1.000 gram : Rp 1.846.600.000

Harga emas dunia di pasar spot juga mencatat penurunan signifikan.

Emas ditutup di level US$ 3.311,2 per troy ounce, melemah 0,79% dibandingkan hari sebelumnya.

Secara akumulatif, harga emas global telah terkoreksi sebesar 3,5% dalam empat hari terakhir.

Terdapat dua sentimen utama yang membayangi pergerakan harga emas. Pertama, kabar positif dari sektor perdagangan global, termasuk kesepakatan tarif antara Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta sinyal gencatan senjata dagang sementara antara AS dan China.

Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa Washington dan Beijing "sudah mendekati kesepakatan," seperti dilaporkan Bloomberg News.

Kondisi ini membuat pasar menjadi lebih tenang dan investor cenderung berpindah dari aset safe haven ke instrumen yang lebih berisiko namun menjanjikan imbal hasil lebih tinggi.

Kedua, pasar menanti keputusan Bank Sentral AS (The Federal Reserve) dalam rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) yang akan digelar pekan ini.

Berdasarkan proyeksi CME FedWatch, peluang suku bunga acuan tetap di kisaran 4,25%–4,5% mencapai 96,9%.

Kondisi ini membuat daya tarik emas sebagai aset non-yielding semakin menurun, sebab tidak memberikan imbal hasil tetap seperti obligasi atau deposito.

Meskipun saat ini mengalami tekanan, sebagian analis meyakini emas tetap menjadi pilihan investasi yang aman dalam jangka menengah hingga panjang.

Ketidakpastian geopolitik, inflasi global, serta arah kebijakan moneter yang belum sepenuhnya pasti, masih berpotensi mendorong harga emas kembali menguat.

Investor disarankan tetap mencermati dinamika pasar global dan mengatur portofolio investasi dengan bijak.*

(bb/a008)

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru