BREAKING NEWS
Senin, 04 Agustus 2025

Ditemukan Beras Oplosan di Tiga Pasar, DPRD Simalungun Siapkan RDP

Abyadi Siregar - Senin, 04 Agustus 2025 12:22 WIB
66 view
Ditemukan Beras Oplosan di Tiga Pasar, DPRD Simalungun Siapkan RDP
ilustrasi beras (foto: tirto)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SIMALUNGUN - Wakil Ketua DPRD Simalungun, Samrin Steven Girsang, angkat bicara soal temuan beras oplosan yang beredar di sejumlah pasar tradisional di wilayah Simalungun.

Ia mendesak pihak kepolisian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengusut tuntas praktik nakal ini karena merugikan masyarakat.

"Bongkar tuntas kasus beras oplosan yang merugikan rakyat. Ungkap sindikatnya dari hulu hingga hilir agar beras oplosan ini tidak beredar lagi di Simalungun," tegas Samrin kepada wartawan, Senin (4/8/2025).

Baca Juga:

Menurutnya, tindakan pengoplosan beras dari kualitas medium menjadi premium tidak hanya bentuk penipuan, tapi juga mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan pelaku pasar.

Samrin menyebut bahwa DPRD akan segera mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama dinas terkait untuk membahas lebih dalam permasalahan ini.

Baca Juga:

"Permasalahan beras oplosan ini harus dibahas mendalam. Kami yakin kepolisian bisa mengungkap siapa pelaku pengoplosan beras medium ke premium."

Ia juga meminta Disperindag melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh beras yang beredar di pasar, termasuk memeriksa kemasan, kualitas isi, dan timbangan.

"Jangan sampai masyarakat terus dirugikan. Dinas harus kerja maksimal, dan kami di DPRD akan terus mengawal kasus ini."

Hasil Inspeksi: Ada Perbedaan Timbangan dan Kualitas

Sebelumnya, Disperindag Kabupaten Simalungun melakukan inspeksi mendadak ke tiga pasar, yakni:

Pasar Kecamatan Gunung Maligas

Pasar Kecamatan Panei

Pasar Kecamatan Panombeian Panei

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Simalungun, Eva Tambunan, mengatakan ditemukan adanya ketidaksesuaian antara kemasan dan kualitas beras, bahkan ada beras medium yang dijual sebagai premium.

"Dari inspeksi, kami temukan beras medium dikemas dan dijual sebagai premium, serta adanya timbangan tidak sesuai standar," ujar Eva.

Disperindag mengaku masih menelusuri dari mana asal beras tersebut dan siapa pihak yang melakukan pengoplosan sebelum masuk ke pasar.*

(ms/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru