BREAKING NEWS
Senin, 18 Agustus 2025

Rupiah Dibuka Menguat di Rp16.106 per Dolar AS, Tren Penguatan Mata Uang Asia Terus Berlanjut

Paul Antonio Hutapea - Kamis, 14 Agustus 2025 10:39 WIB
Rupiah Dibuka Menguat di Rp16.106 per Dolar AS, Tren Penguatan Mata Uang Asia Terus Berlanjut
Ilustrasi. (foto: vocazine)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Rupiah pada pembukaan perdagangan Kamis pagi (14/8) tercatat menguat ke level Rp16.106 per dolar AS, menguat sebesar 0,59% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Data Bloomberg pada pukul 09.12 WIB menunjukkan indeks dolar AS mengalami pelemahan tipis sebesar 0,18% ke posisi 97,66.

Penguatan rupiah ini sejalan dengan tren positif yang terjadi pada mata uang sejumlah negara Asia lainnya di hadapan dolar AS.

Baca Juga:

Yen Jepang menguat 0,55%, dolar Hongkong naik 0,01%, dolar Singapura bertambah 0,05%, dan dolar Taiwan meningkat 0,03%.

Selain itu, peso Filipina, rupee India, yuan Tiongkok, ringgit Malaysia, serta baht Thailand juga mencatat penguatan masing-masing dalam rentang 0,03% hingga 0,39%.

Baca Juga:

Sementara itu, won Korea Selatan menjadi satu-satunya mata uang Asia yang melemah, turun 0,30% terhadap dolar AS.

Meski demikian, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, memproyeksikan rupiah akan kembali melemah dan bergerak di kisaran Rp16.158 hingga Rp16.262 pada perdagangan hari ini.

"Secara year to date (YtD), rupiah masih menunjukkan pelemahan sekitar 0,58% terhadap dolar AS," ujar Andry dalam analisanya.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (13/8), rupiah menguat 0,54% ke posisi Rp16.202 per dolar AS, sementara indeks dolar AS turun 0,30% ke level 97,80.

Mayoritas mata uang Asia juga mencatat penguatan, termasuk yen Jepang (+0,23%), dolar Singapura (+0,23%), dan won Korea Selatan (+0,34%).

Sementara itu, analis senior mata uang dan komoditas Reliance Securities, Jigar Trivedi, menilai ketidakpastian terkait kebijakan tarif Amerika Serikat masih menjadi faktor utama yang membayangi pergerakan dolar AS.

"Konferensi tingkat tinggi antara Presiden Donald Trump dan Vladimir Putin yang dijadwalkan berlangsung Jumat mendatang di Alaska juga menjadi faktor risiko yang dapat mempengaruhi sentimen pasar," kata Jigar.

Editor
: Raman Krisna
Tags
beritaTerkait
Harga Emas Antam di Pegadaian Turun Rp13.000 per Gram pada Hari Ini, 17 Agustus 2025
Sri Mulyani: RI Butuh Rp 7.450 Triliun Investasi untuk Tumbuh 5,4% di 2026
Preskom BCA Jahja Setiaatmadja Lepas 1 Juta Saham, Apa Alasannya?
Meta Lakukan Restrukturisasi AI untuk Keempat Kalinya, Fokus Kembangkan Superintelligence Labs
Harga Emas Antam di Pegadaian Turun pada Sabtu, 16 Agustus 2025
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp7.001 Triliun, BI Tegaskan Masih dalam Batas Sehat
komentar
beritaTerbaru