BREAKING NEWS
Rabu, 05 November 2025

IHSG Tertekan Jelang Siang, Melemah 2% Akibat Aksi Jual Saham Big Caps

- Jumat, 29 Agustus 2025 10:43 WIB
IHSG Tertekan Jelang Siang, Melemah 2% Akibat Aksi Jual Saham Big Caps
Ilustrasi. (foto: bizhare)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN (BITV) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan signifikan hingga sesi perdagangan pagi menjelang siang hari ini, Jumat (29/8).

Pada pukul 10.10 WIB, IHSG tercatat melemah 2% ke level 7.792, tertekan oleh aksi jual besar-besaran, terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar (big caps).

Volume transaksi tercatat mencapai 23,38 miliar saham, dengan nilai mencapai Rp8,4 triliun dan frekuensi sebanyak 1,05 juta kali transaksi.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, 619 saham tercatat melemah, hanya 102 saham menguat, dan 74 saham stagnan.

Sejumlah saham unggulan menjadi pemberat utama laju IHSG.

Berikut kontribusi negatif terbesar terhadap pergerakan indeks menurut data Bloomberg:

- Barito Renewables Energy (BREN): -15,23 poin

- Bank Rakyat Indonesia (BBRI): -14,89 poin

- Bank Mandiri (BMRI): -8,79 poin

- Barito Pacific (BRPT): -7,48 poin

- Bank Central Asia (BBCA): -7,16 poin

- Telkom Indonesia (TLKM): -5,72 poin

- Chandra Asri Pacific (TPIA): -3,95 poin

- Petrindo Jaya Kreasi (CUAN): -3,71 poin

- Elang Mahkota Teknologi (EMTK): -3,62 poin

- Bank Negara Indonesia (BBNI): -3,57 poin

Pelemahan indeks tidak hanya dipicu oleh saham big caps, tetapi juga oleh tekanan signifikan dari sektor:

- Konsumen non-primer: -3,65%

- Infrastruktur: -2,71%

- Properti: -2,56%

Aksi jual di ketiga sektor tersebut menunjukkan kekhawatiran investor terhadap kondisi makroekonomi, termasuk pergerakan nilai tukar rupiah dan arah kebijakan suku bunga ke depan.

Melemahnya IHSG turut dipengaruhi oleh faktor eksternal, termasuk penguatan indeks dolar AS dan pelemahan nilai tukar rupiah yang menjadi terlemah di kawasan Asia hari ini.

Sentimen pasar juga dibayangi oleh potensi perubahan kebijakan moneter The Fed dan ketidakpastian geopolitik global.*

(bb/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru