BREAKING NEWS
Kamis, 25 September 2025

Harga Gabah Musim Gadu di Lhok Nga Lampaui HET, Kilang Padi Mon Blang Harapkan Bantuan Mesin Pengering

T.Jamaluddin - Sabtu, 20 September 2025 13:16 WIB
Harga Gabah Musim Gadu di Lhok Nga Lampaui HET, Kilang Padi Mon Blang Harapkan Bantuan Mesin Pengering
Harga Gabah Musim Gadu di Lhok Nga Lampaui HET, Kilang Padi Mon Blang Harapkan Bantuan Mesin Pengering (foto : t.jamaluddin/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Lhok Nga, Aceh Besar -Harga gabah kering di wilayah Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar, mengalami kenaikan dan berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Informasi ini disampaikan oleh Musliadi, pengelola Kilang Padi Mon Blang Gampong Meunasah Mon Cut, saat ditemui Bitvonline.

Baca Juga:

"Gabah basah hasil panen dengan mesin sekarang Rp 6.700/kg, sedangkan yang dipanen dengan arit (tangan) mencapai Rp 7.200/kg. Untuk gabah kering siap giling mencapai Rp 7.500/kg. Padahal, HET yang ditetapkan pemerintah masih di angka Rp 6.500/kg," jelas Musliadi.

? Harga Beras Medium Super Ikut Terkerek

Harga beras medium super di pasaran juga mengalami penyesuaian. Kilang Padi Mon Blang menjual beras medium super seharga Rp 215.000 per karung 15 kg atau setara dengan Rp 14.300/kg, lebih tinggi dari HET pemerintah yang berada di angka Rp 13.500/kg.

Kilang padi ini merupakan unit usaha milik BUMG Gampong Mon Cut, dan menjadi bagian dari binaan PT Solusi Bangun Andalas (Semen Andalas).

? Produksi Meningkat, Tapi Terkendala Pengeringan

Musliadi juga mengungkapkan bahwa produksi padi masyarakat di musim Gadu ini mengalami peningkatan, meskipun kondisi cuaca kurang menentu. Namun, proses pascapanen khususnya pengeringan gabah menjadi kendala utama.

"Pengeringan manual hanya bisa mengeringkan 1 ton gabah dalam waktu 7 jam. Jika menggunakan mesin rice dryer, kapasitasnya bisa mencapai 5 ton per jam. Ini tentu akan sangat membantu efisiensi dan kualitas beras," tambahnya.

? Harap Dukungan Pemerintah

Baca Juga:

Ia berharap ada dukungan pemerintah, khususnya dalam bentuk bantuan alat pengering gabah (rice dryer), agar kilang padi di desa dapat meningkatkan mutu hasil panen dan menjaga harga tetap stabil di tingkat petani.

? Tren Nasional

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi beras nasional diproyeksikan mencapai 31,04 juta ton hingga Oktober 2025, atau naik 12,16% dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah juga menyesuaikan HET beras sejak 22 Agustus 2025 untuk menjaga keberlanjutan produksi di tengah tingginya harga gabah.*

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru