KALTARA — Manajemen PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) melakukan kunjungan kerja ke sejumlah lokasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Kalimantan Utara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari monitoring rutin yang dimulai sejak pertengahan September 2025, untuk memastikan program Corporate Social Responsibility (CSR) berjalan efektif, berkelanjutan, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat sekitar operasi migas.
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Sr. Manager Relations PHI, Handri Ramdhani, bersama jajaran Communication Relations & CID dari kantor pusat Jakarta. Ikut serta pula Head CRC Zona 8, 9, dan 10 beserta penanggung jawab CSR di tiap wilayah. Beberapa program strategis yang dikunjungi antara lain:
Kampung Hijau Hidroponik dan Konservasi Penyu di Pulau Bunyu
Aliansi Kerja Bebas Sampah (Akar Basah) di Kabupaten Nunukan
Kelompok Usaha Bersama Disabilitas Batik (Kubedistik) di Tarakan
Dalam sambutannya, Handri menyampaikan bahwa dialog terbuka dengan penerima manfaat, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat sangat penting agar perusahaan bisa mengevaluasi hasil program, mengidentifikasi kendala, dan merumuskan langkah perbaikan.
"Melalui CSR, kami ingin memastikan operasi hulu migas perusahaan tidak hanya berfokus pada pencapaian ekonomi nasional, tetapi juga turut mendukung kemandirian masyarakat dan kelestarian lingkungan. Prinsip ESG dan SDGs menjadi pijakan kami," ujar Handri.
Salah satu program yang menonjol adalah hidroponik di Pulau Bunyu. Inovasi ini memanfaatkan pakis merah gulma sebagai media tanam hidroponik, sekaligus mengurangi emisi. Kini, kelompok wanita tani di Bunyu sukses menanam sayuran dan buah-buahan, termasuk melon, serta menghasilkan produk turunan seperti dodol dan es krim melon yang menambah nilai ekonomi lokal.
Menurut Manager Communication Relations & CID PHI, Dony Indrawan, keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan — pemerintah desa, kelompok wanita tani, dan masyarakat. "Program hidroponik Bunyu sekarang dijadikan rujukan untuk mengembangkan penerima manfaat baru," katanya.
Pemerintah daerah juga mendukung penuh. Yuli Hayati, mewakili Plt. Camat Bunyu, menyebut bahwa program ini telah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Sementara Kepala Desa Bunyu Barat, Suhadi, mengatakan bahwa CSRPHI berhasil mendorong inisiatif kolektif masyarakat.
Selain pertanian, PHI bersama PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field menjalin kerja sama dengan kelompok nelayan dan desa untuk kegiatan konservasi penyu di Pantai Nibung. Program ini juga membuka peluang pengembangan desa wisata di Pulau Bunyu untuk memperkuat perekonomian lokal.