BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Shutdown AS Mengguncang Dunia: Apa Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia?

Abyadi Siregar - Jumat, 03 Oktober 2025 23:42 WIB
Shutdown AS Mengguncang Dunia: Apa Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia?
Demonstran berunjuk rasa menentang shutdown pemerintah AS selama 35 hari pada tahun 2019. (foto: Bloomberg)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Krisis anggaran yang melanda Pemerintah Amerika Serikat kembali memicu kekhawatiran global.

Gagalnya Kongres AS dalam menyepakati rancangan anggaran negara telah menyebabkan pemerintahan federal mengalami shutdown, situasi di mana sebagian besar layanan publik terhenti, dan ratusan ribu pegawai negeri dirumahkan tanpa gaji.

Fenomena ini bukan sekadar persoalan domestik, melainkan memiliki dampak luas secara global, termasuk terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Juga:

Apa Itu Shutdown Pemerintah?
Mengutip laporan ABC News, shutdown terjadi ketika Kongres AS tidak mencapai kesepakatan soal anggaran federal hingga batas waktu yang ditentukan.

Akibatnya, pemerintah kehabisan dana untuk menjalankan berbagai layanan publik.

Hanya sektor-sektor esensial seperti keamanan nasional, pengendalian lalu lintas udara, hingga layanan kesehatan darurat yang tetap beroperasi.

Shutdown terbaru ini dipicu oleh kegagalan dua partai besar, Demokrat dan Republik, dalam memperoleh persetujuan di Senat atas rancangan anggaran masing-masing.

Pemerintah federal resmi menghentikan sebagian besar aktivitasnya sejak Rabu, 3 Oktober 2025 pukul 00.01 waktu setempat.

Ini bukan kejadian pertama. Sejak 1977, AS telah mengalami lebih dari 20 kali shutdown, termasuk yang terpanjang pada 2018 selama 35 hari, dengan kerugian ekonomi mencapai USD 3 miliar.

Layanan Publik Terhenti, Penelitian dan Pariwisata Lumpuh
Dampak shutdown sangat dirasakan masyarakat.

Laman BBC menyebutkan beberapa layanan publik penting dihentikan, mulai dari bantuan makanan, sekolah pra-TK yang didanai negara, hingga penutupan museum nasional seperti Smithsonian.

Lembaga-lembaga vital seperti CDC dan NIH harus menangguhkan sebagian besar kegiatan penelitian mereka.

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Evakuasi Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Ditarget Rampung Minggu, Korban Tewas Capai 13 Orang
PT Timah Bakal Dikepung Aksi Massa, Polda Babel Siagakan Ratusan Personel!
Presiden Prabowo Tinjau Persiapan HUT ke-80 TNI di Monas, Disambut Hangat Warga
Ashanty Dilaporkan Mantan Karyawan atas Dugaan Perampasan Aset dan Akses Ilegal
Pemprov Sumut Siap Dukung Target Zero ODOL 2027, Tekan Kerusakan Jalan Akibat Truk Over Muatan
Barisan Bobby Nasution Indonesia Salurkan 5 Ton Beras Murah, Warga: ‘Semoga Terus Berlanjut’
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru