BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Solar Langka, Jalan Macet! Antrean Truk dan Bus Mengular di SPBU Bandar Lampung

Devi Rifani - Minggu, 05 Oktober 2025 10:55 WIB
Solar Langka, Jalan Macet! Antrean Truk dan Bus Mengular di SPBU Bandar Lampung
Solar Langka, Jalan Macet! Antrean Truk dan Bus Mengular di SPBU Bandar Lampung (foto : kumparan)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANDAR LAMPUNG- Kelangkaan solar di sejumlah wilayah Lampung menyebabkan antrean kendaraan mengular panjang di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bandar Lampung sejak Sabtu (9/10) sore.

Sedikitnya empat SPBU yang mengalami antrean panjang, yakni SPBU Pertamina Soekarno Hatta, Codo Pertamina, SPBU Rajabasa, dan SPBU Labuhan Ratu.

Di SPBU Soekarno Hatta, antrean kendaraan mencapai sekitar dua kilometer hingga menyebabkan arus lalu lintas tersendat di sekitar lokasi.

Baca Juga:

Pihak pengelola bahkan membuka empat jalur pengisian khusus solar untuk mempercepat pelayanan kepada para pengemudi.

Mayoritas kendaraan yang mengantre merupakan truk pengangkut batu bara dan mobil besar yang sangat bergantung pada solar untuk aktivitas operasionalnya.

Sementara di Codo Pertamina, antrean tampak lebih parah dengan panjang mencapai empat kilometer dan didominasi oleh bus penumpang antarprovinsi.

Kondisi serupa juga terlihat di SPBU Rajabasa dan Labuhan Ratu, di mana antrean kendaraan menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan utama.

Seorang sopir truk, Usman (53), mengaku sudah mengantre selama dua jam di SPBU Codo Pertamina hanya untuk mendapatkan solar.

"Udah ada dua jam, tiap hari kayak gini antre panjang, bukan cuma di sini, di Lampung memang sering begini," kata Usman.

Ia menyebutkan antrean solar juga terjadi di daerah lain seperti Pesawaran, bahkan di Geneng antrean bisa mencapai ratusan kendaraan.

"Di sana malah parah, ada yang ngecor juga, makanya solar makin susah didapat," tambahnya.

Usman berharap pemerintah daerah, terutama Gubernur Lampung, segera menindak tegas praktik penyalahgunaan solar bersubsidi yang merugikan masyarakat kecil.

"Harusnya Gubernur tegas, pom yang ngecor itu diberesin, masyarakat kecil yang bener-bener butuh solar malah susah," tutupnya.


(kum/dv19)

Editor
: Redaksi
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru