BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Ekspor RI Siap Meledak! Mendag Budi Santoso Buka Jalur Emas Ekspor Indonesia ke Afrika Lewat Mesir

Abyadi Siregar - Kamis, 16 Oktober 2025 10:55 WIB
Ekspor RI Siap Meledak! Mendag Budi Santoso Buka Jalur Emas Ekspor Indonesia ke Afrika Lewat Mesir
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (kanan) dan Presiden Otoritas Umum untuk Investasi dan Kawasan Bebas Republik Arab Mesir Hossam Heiba melakukan pertemuan bilateral sela rangkaian Trade Expo Indonesia ke-40 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (15/10/20
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTAMenteri Perdagangan Budi Santoso mendorong pembentukan perjanjian dagang komprehensif antara Indonesia dan Mesir guna memperkuat hubungan ekonomi dan meningkatkan kinerja perdagangan bilateral kedua negara.

Usulan kerja sama itu disampaikan Mendag dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Otoritas Umum untuk Investasi dan Kawasan Bebas Republik Arab Mesir, Hossam Heiba, di sela pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (15/10/2025).

Budi menilai, kerja sama dagang tersebut dapat dikembangkan dalam bentuk Economic Partnership Agreement (EPA) atau Preferential Trade Agreement (PTA), yang memungkinkan kedua negara memperoleh manfaat ekonomi lebih luas dan berimbang.

Baca Juga:

"Saya mengapresiasi pelaksanaan pertemuan pertama Komite Perdagangan Bersama (Joint Trade Committee/JTC) pada 2024. Kami berharap, pertemuan JTC selanjutnya dapat segera membahas langkah konkret pembentukan perjanjian dagang bilateral," ujar Mendag Budi Santoso dalam keterangan resminya, Kamis (16/10/2025).Menurutnya, Indonesia telah menyiapkan acuan pelaksanaan perundingan sebagai pedoman awal untuk mempercepat proses pembentukan perjanjian.

Dengan adanya perjanjian bilateral, diharapkan hambatan perdagangan dapat ditekan, sementara akses pasar produk unggulan Indonesia ke Mesir semakin terbuka.Kesepakatan membentuk perjanjian dagang sebenarnya telah disepakati sejak pertemuan pertama JTC pada 2024 di Jakarta, yang kemudian diperkuat melalui Pernyataan Bersama (Joint Declaration) Kemitraan Strategis antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Mesir.

Pernyataan tersebut ditandatangani langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi pada 12 April 2025, sebagai wujud komitmen kedua negara dalam memperdalam kerja sama ekonomi dan investasi.Dalam kesempatan yang sama, Hossam Heiba juga menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Mesir terhadap pembentukan perjanjian dagang bilateral yang berlandaskan prinsip saling menguntungkan. Ia turut mengundang Mendag Budi untuk menghadiri D-8 Trade Ministerial Meeting di Kairo, Mesir, pada awal Desember 2025.

"Kami menyambut baik undangan D-8 Trade Ministerial Meeting. Namun momentum ini akan lebih bermakna apabila dapat dimanfaatkan untuk meluncurkan perundingan perjanjian dagang antara Indonesia dan Mesir," kata Mendag Budi.Selain perdagangan umum, Hossam juga menyoroti aturan baru Indonesia terkait kewajiban sertifikasi halal produk impor yang akan berlaku pada 2026. Pemerintah Mesir berharap adanya pengakuan timbal balik sertifikasi halal agar arus barang antarnegara semakin lancar.

Kedua pihak sepakat untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan sektor halal sebagai bagian dari upaya memperluas kerja sama ekonomi.

Berdasarkan data Kemendag, total perdagangan Indonesia–Mesir pada tahun 2024 mencapai USD 1,74 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir sebesar 5,77 persen. Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 1,32 miliar, dengan nilai ekspor mencapai USD 1,53 miliar, sementara impor dari Mesir sebesar USD 207,8 juta.

Produk ekspor utama Indonesia ke Mesir meliputi minyak kelapa sawit, kopi, serta produk besi dan baja setengah jadi, sedangkan impor utama dari Mesir meliputi pupuk mineral dan kimia, kalsium fosfat alam, serta kurma.Mesir saat ini tercatat sebagai negara tujuan ekspor ke-27 dan asal impor ke-54 bagi Indonesia.

Dengan potensi pasar yang besar dan posisi strategis Mesir di Afrika Utara, perjanjian dagang bilateral diharapkan menjadi pintu masuk bagi ekspansi produk Indonesia di kawasan Timur Tengah dan Afrika.*(cb/m006)

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru