BREAKING NEWS
Minggu, 02 November 2025

Pasar Kripto Menguat, Bitcoin Tembus Rp1,89 Miliar: Investor Tunggu Sinyal The Fed

Abyadi Siregar - Selasa, 28 Oktober 2025 16:59 WIB
Pasar Kripto Menguat, Bitcoin Tembus Rp1,89 Miliar: Investor Tunggu Sinyal The Fed
Ilustrasi. (foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Pasar kripto kembali menunjukkan penguatan signifikan dalam beberapa hari terakhir, seiring dengan kenaikan harga Bitcoin dan Ethereum serta peningkatan kapitalisasi pasar global.

Berdasarkan data CoinMarketCap per Selasa (28/10), harga Bitcoin berada di level sekitar 114.000 dolar AS atau setara Rp1,89 miliar, mengalami kenaikan 3,5% dalam sepekan terakhir.

Sementara itu, Ethereum juga mencatat tren positif seiring optimisme investor terhadap aset digital.

Baca Juga:

Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menilai penguatan pasar kripto saat ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor utama, termasuk ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed), perkembangan negosiasi dagang AS-China, serta meningkatnya minat investor terhadap instrumen berisiko (risk-on).

"Sentimen bahwa The Fed pekan ini berpotensi menurunkan suku bunga acuan memicu arus masuk ke aset berisiko, termasuk kripto," ujar Fahmi dalam pernyataannya.

Ia menambahkan, jika The Fed memberikan sinyal dovish atau menegaskan kemungkinan penurunan suku bunga lanjutan pada Desember, hal ini berpotensi memicu gelombang risk-on baru di pasar kripto.

Sebaliknya, jika The Fed bersikap hawkish atau menunda pemangkasan, pasar aset digital berisiko kembali terkoreksi.

Fahmi menjelaskan, tren pelonggaran moneter jangka menengah dapat meningkatkan likuiditas, memperkuat adopsi institusional kripto, dan menjadi momentum bullish bagi pasar.

"Jika skenario bullish terjadi, Bitcoin berpotensi menembus kisaran 120.000-125.000 dolar AS atau sekitar Rp1,99–2 miliar," ujarnya.

Namun, analis ini juga memperingatkan kemungkinan skenario bearish.

"Jika The Fed lebih berhati-hati dan menekankan kekhawatiran terhadap inflasi, pasar bisa stagnan atau bahkan terkoreksi. Bitcoin berisiko turun ke area 108.000 dolar AS atau Rp1,78 miliar," tambahnya.

Pasar kripto global kini tengah menanti hasil keputusan The Fed yang dijadwalkan pekan ini, yang diyakini menjadi penentu arah tren jangka pendek hingga menengah bagi aset digital.*

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Semua Layanan Publik Bisa Diakses Sekali Login, Pemprov Sumut Siapkan Platform Digital Terpadu Rampung Juli 2026
Bitcoin Tembus All Time High $126.000, Ini 3 Cara Trading untuk Pemula!
Menkomdigi Meutya Hafid Optimistis Percepat Pertumbuhan Startup di Tengah Tech Winter
Investor Arab Saudi Tertarik Tanam Modal di Proyek Sumber Daya Air RI
Pajak Kripto Capai Rp1,71 Triliun, Industri Digital RI Tumbuh Positif
Harga Emas UBS dan Galeri24 Turun Tipis, Investor Diminta Waspada Fluktuasi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru