Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (Foto: CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
Penguatan IHSG kali ini menandai optimisme pasar terhadap stabilitas ekonomi domestik serta sentimen positif dari bursa global.
Secara sektoral, tujuh dari 11 indeks sektoral terpantau menguat. Sektor barang baku menjadi penopang utama dengan kenaikan 3,46 persen, disusul sektor energi dan keuangan.
Sementara itu, empat sektor lain justru melemah, dipimpin oleh sektor industri yang turun 0,75 persen.
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (29/10/2025). IHSG naik 73,59 poin atau 0,91 persen ke posisi 8.166, didorong oleh penguatan di sejumlah sektor utama, terutama sektor barang baku.
Berdasarkan data RTI Infokom, total nilai transaksi investor hari ini mencapai Rp21,15 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 28,14 miliar saham. Dari total emiten yang diperdagangkan, 355 saham menguat, 316 saham melemah, dan 140 saham stagnan.
Penguatan IHSG kali ini menandai optimisme pasar terhadap stabilitas ekonomi domestik serta sentimen positif dari bursa global.
Secara sektoral, tujuh dari 11 indeks sektoral terpantau menguat. Sektor barang baku menjadi penopang utama dengan kenaikan 3,46 persen, disusul sektor energi dan keuangan.
Sementara itu, empat sektor lain justru melemah, dipimpin oleh sektor industri yang turun 0,75 persen.
Dari sisi eksternal, bursa saham di kawasan Asia bergerak bervariasi. - Shanghai Composite (China) naik 0,70 persen, - Nikkei 225 (Jepang) menguat 2,17 persen, - sedangkan Hang Seng (Hong Kong) turun 0,33 persen, dan - Straits Times (Singapura) melemah 0,22 persen.
Sementara itu, bursa Eropa juga menunjukkan pergerakan yang tidak seragam. - Indeks DAX (Jerman) melemah 0,13 persen, - sedangkan FTSE 100 (Inggris) justru naik 0,35 persen. - Dari Amerika Serikat, tiga indeks utama kompak menguat. - S&P 500 naik 0,23 persen, - NASDAQ Composite menguat 0,80 persen, dan - Dow Jones Industrial Average bertambah 0,34 persen.
Kenaikan bursa AS ini turut menjadi katalis positif bagi pasar keuangan global, termasuk pasar saham domestik.
Analis menilai penguatan IHSG didorong oleh meningkatnya minat beli investor pada saham-saham berkapitalisasi besar (big caps), khususnya di sektor bahan baku dan energi.
Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah dan ekspektasi penurunan suku bunga global juga menjadi faktor pendukung.
Ke depan, pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi domestik, laporan kinerja emiten kuartal IV, serta arah kebijakan moneter global yang berpotensi memengaruhi pergerakan indeks dalam beberapa pekan ke depan.
Dari sisi eksternal, bursa saham di kawasan Asia bergerak bervariasi. - Shanghai Composite (China) naik 0,70 persen, - Nikkei 225 (Jepang) menguat 2,17 persen, - sedangkan Hang Seng (Hong Kong) turun 0,33 persen, dan - Straits Times (Singapura) melemah 0,22 persen.
Sementara itu, bursa Eropa juga menunjukkan pergerakan yang tidak seragam. - Indeks DAX (Jerman) melemah 0,13 persen, - sedangkan FTSE 100 (Inggris) justru naik 0,35 persen. - Dari Amerika Serikat, tiga indeks utama kompak menguat. - S&P 500 naik 0,23 persen, - NASDAQ Composite menguat 0,80 persen, dan - Dow Jones Industrial Average bertambah 0,34 persen.
Kenaikan bursa AS ini turut menjadi katalis positif bagi pasar keuangan global, termasuk pasar saham domestik.
Analis menilai penguatan IHSG didorong oleh meningkatnya minat beli investor pada saham-saham berkapitalisasi besar (big caps), khususnya di sektor bahan baku dan energi.
Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah dan ekspektasi penurunan suku bunga global juga menjadi faktor pendukung.
Ke depan, pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi domestik, laporan kinerja emiten kuartal IV, serta arah kebijakan moneter global yang berpotensi memengaruhi pergerakan indeks dalam beberapa pekan ke depan.*