JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil menutup kuartal III-2025 dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp109,6 triliun, mencerminkan ketahanan perusahaan di tengah tantangan ekonomi global dan dinamika industri telekomunikasi yang kian cepat.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menyatakan, "Pencapaian ini menunjukkan kemampuan adaptasi perusahaan sekaligus membuktikan bahwa transformasi yang dijalankan butuh konsistensi dan penguatan."
Pada periode yang sama, EBITDA konsolidasi Telkom tercatat sebesar Rp54,4 triliun dengan margin 49 persen.
Laba bersih perusahaan mencapai Rp15,8 triliun atau setara margin 14,4 persen, sementara normalized net income tercatat Rp16,7 triliun dengan margin 15,2 persen.
Telkom terus mengoptimalkan nilai di segmen strategis, termasuk konektivitas fiber dan data center, yang menjadi fondasi utama bagi ekonomidigital Indonesia.
Langkah transformasi juga diterapkan melalui pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity ke anak usaha baru, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF).
Segmen Consumer, yang dikelola oleh Telkomsel, mencatat pendapatan Rp81,4 triliun dengan kenaikan Average Revenue Per User (ARPU) 5,2 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Telkomsel kini melayani 157,6 juta pelanggan seluler dan 10,3 juta pelanggan IndiHome, tumbuh 9,4 persen secara tahunan.
Telkomsel mengoperasikan 288.295 Base Transceiver Station (BTS), terdiri dari 235.627 BTS 4G dan 4.009 BTS 5G.
Lalu lintas data atau data payload perusahaan juga meningkat 17,2 persen year-on-year menjadi 17.412.811 TB.
Pada segmen Wholesale and International Business, Telkom mencatat pendapatan Rp14,2 triliun, tumbuh 5,7 persen yoy, didorong oleh kinerja positif bisnis infrastruktur digital dan layanan suara wholesale internasional.
Sementara itu, segmen Enterprise membukukan pendapatan Rp14,9 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.