BREAKING NEWS
Kamis, 18 Desember 2025

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.705 per Dolar AS, Tekanan Global dan Ekonomi AS Jadi Pemicu

Adelia Syafitri - Kamis, 18 Desember 2025 10:08 WIB
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.705 per Dolar AS, Tekanan Global dan Ekonomi AS Jadi Pemicu
Ilustrasi. (foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (18/12/2025), ke level Rp16.705 per dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terkoreksi 0,07% atau 11 poin dari posisi penutupan sebelumnya di Rp16.694 per dolar AS.

Sejumlah mata uang Asia juga mengalami pelemahan, meski ada yang bergerak menguat. Yen Jepang turun 0,05%, dolar Singapura melemah 0,05%, dan ringgit Malaysia turun 0,03%.

Baca Juga:

Sementara itu, rupee India naik 0,72%, peso Filipina menguat 0,19%, dan yuan China menguat 0,01%.

Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif hari ini dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp16.690–Rp16.720 per dolar AS.

Menurut Ibrahim, sejumlah sentimen global mendorong tekanan terhadap rupiah, antara lain kenaikan tingkat pengangguran AS ke level tertinggi empat tahun terakhir, data nonfarm payroll dan indeks manajer pembelian (PMI) Desember yang lebih lemah dari ekspektasi, serta perlambatan penjualan ritel AS untuk Oktober.

Kondisi ini menguatkan sinyal perlambatan ekonomi Negeri Paman Sam.

Selain itu, kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait blokade kapal tanker minyak yang dikenai sanksi di Venezuela turut menjadi perhatian pasar global.

Di sisi domestik, keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan BI Rate di level 4,75% pada Rapat Dewan Gubernur Desember 2025 menjadi faktor penahan tekanan rupiah.

Keputusan ini sejalan dengan inflasi yang masih terkendali, tercatat melambat dari 2,86% pada Oktober menjadi 2,72% pada November 2025, meski masih berada di kisaran atas target BI 2,5±1%.

Ibrahim menambahkan bahwa kombinasi penurunan Fed Funds Rate di AS dan sikap BI yang mempertahankan suku bunga menjadi katalis masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik, sehingga membantu stabilisasi nilai tukar rupiah.

Rupiah yang bergerak melemah hari ini menjadi cerminan tekanan eksternal sekaligus sentimen domestik yang masih mampu menahan depresiasi lebih tajam, menurut para analis.*

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
IHSG Dibuka Menguat, Saham Bank dan ADRO Jadi Primadona Perdagangan Kamis
Harga Emas Antam Naik Lagi, 1 Gram Kini Tembus Rp2,487 Juta
Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 3 Juta per Keluarga untuk Perabotan Rumah Tangga Korban Bencana Sumatera
Smelter Alumina, Bioavtur, dan Bioetanol Jadi Fokus 6 Proyek Hilirisasi Nasional
Pemkab Deli Serdang Gandeng Perguruan Tinggi dan Bank untuk Percepat Pembangunan Daerah
Pemkab Deli Serdang Tegaskan Penetapan Upah Minimum 2026 Sesuai Regulasi Pusat
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru