BREAKING NEWS
Minggu, 29 Juni 2025

Skandal Terungkap, Sindikat Hipnotis Rampok Korban Rp168 Juta di Polresta Bandara Soetta

BITVonline.com - Jumat, 07 Juni 2024 08:54 WIB
58 view
Skandal Terungkap, Sindikat Hipnotis Rampok Korban Rp168 Juta di Polresta Bandara Soetta
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Aksi keji tiga pelaku penipuan dengan modus hipnotis yang merugikan korban hingga Rp 168 juta kembali mengguncang tanah air. Kisah tragis ini mengungkap betapa liciknya para pelaku yang dengan khilaf mampu menipu korban tanpa disadari, menggunakan kekuatan sugesti hipnotis.

Dalam konferensi pers yang digelar di kantor Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Wakapolresta AKBP Ronal Sipayung dengan tegas mengungkapkan kronologi jahat yang dilakukan oleh ketiga pelaku yang diamankan, IA (29), SS (31), dan S (49). Mereka telah menjalankan aksi tipu daya mereka sejak 26 Oktober 2023 lalu, dengan modus operandi yang terbilang canggih.

Menurut penjelasan Wakapolresta, pelaku pertama, IA, mengawali aksi kejahatannya dengan menawarkan bisnis jual beli handphone kepada korban di salah satu hotel dekat Bandara Soetta. Tanpa diduga, apa yang seharusnya menjadi peluang bisnis yang menguntungkan, berubah menjadi mimpi buruk bagi korban.

Baca Juga:

Pelaku-pelaku ini mengimplementasikan proses hipnotis yang sangat halus, membuat korban terpengaruh dan menuruti setiap arahan mereka tanpa sadar. Salah satu langkah kunci dalam aksi tipu daya ini terjadi saat pelaku IA membawa korban ke mesin ATM untuk mengecek saldo. Di sinilah kecurangan terbesar terjadi, saat korban tanpa waspada memberikan informasi rahasia seperti nomor PIN ATM.

Tak hanya itu, para pelaku dengan cermat melakukan pertukaran kartu ATM korban dengan milik mereka sendiri, dengan keahlian yang membuat korban tidak menyadari bahwa telah menjadi korban penipuan. Hasil akhirnya, korban harus menanggung kerugian besar senilai Rp 168 juta, sebuah angka yang mengguncangkan.

Baca Juga:

Kenyataan bahwa para pelaku ini telah direncanakan dengan matang, sudah terbukti dari pemilihan tempat penangkapan yang tersebar di berbagai lokasi, seolah ingin memperlihatkan bahwa aksi mereka tidak terbatas oleh batasan wilayah. Tindakan mereka telah mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat, serta merusak kepercayaan dalam bertransaksi bisnis.

Ketika ditanya mengenai proses hukum yang dijalani oleh para pelaku, Wakapolresta menegaskan bahwa keadilan telah ditegakkan oleh Pengadilan Negeri Tangerang. Mereka telah dihukum sesuai dengan perbuatan jahat yang mereka lakukan, sebagai bentuk keadilan bagi korban dan juga sebagai peringatan bagi para pelaku kejahatan serupa di masa mendatang.

Kisah ini tidak hanya menjadi perhatian nasional, namun juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam setiap transaksi bisnis yang kita lakukan. Modus operandi yang semakin canggih dan licik membutuhkan kewaspadaan ekstra dari masyarakat, agar tidak menjadi korban dari aksi kejahatan yang terorganisir dengan baik.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Rutan Kelas I Medan Ajak Anak Panti Asuhan Makan Bersama, Wujudkan Pemasyarakatan yang Humanis
Ketua DPRK Banda Aceh Tutup Festival Dala'il Khairat di Surien, Dorong Pelestarian Syiar Islam dan Tradisi Aceh
Dilepas Tuanku Muhammad, TRB Fishing Aceh Bertolak ke Aceh Barat Ikuti Turnamen Mancing
RAT Ke-2 Koperasi KPI: Sasar Bisnis Pupuk dan Oli, Dorong Produk Lokal
KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Proyek Jalan di Sumut, Termasuk Kepala Dinas PUPR
Kuasa Hukum: Alasan Banding JPU dalam Kasus Lisa Rachmat Tak Berdasar Hukum
komentar
beritaTerbaru