BREAKING NEWS
Senin, 04 Agustus 2025

Tante Bocah Korban Penyiksaan di Nias Selatan Ditahan, Polisi Dalami Keterlibatan Pelaku Lainnya

BITVonline.com - Kamis, 30 Januari 2025 03:39 WIB
107 view
Tante Bocah Korban Penyiksaan di Nias Selatan Ditahan, Polisi Dalami Keterlibatan Pelaku Lainnya
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SUMUT  -Tante dari bocah 10 tahun yang menjadi korban penyiksaan keji di Kecamatan Lolowau, Nias Selatan, resmi ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Nias Selatan. Perempuan berinisial D itu diduga kuat melakukan kekerasan fisik terhadap keponakannya sendiri.

Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, mengonfirmasi bahwa tersangka D saat ini telah ditahan dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Iya, tersangka D (tantenya korban) sudah ditahan,” ujar AKBP Ferry kepada Okezone, Kamis (30/1/2025).

Baca Juga:

Berdasarkan hasil visum dan keterangan korban, D diyakini kuat terlibat dalam aksi penganiayaan yang menyebabkan bocah tersebut mengalami patah kaki. Namun, polisi belum berhenti di satu tersangka dan masih mendalami keterlibatan pihak lain.

“Betul, kemungkinan bertambah ada. Kita hanya perlu mengecek kembali terkait dengan visum korban. Keterangan korban sudah ada, namun kami perlu pembuktian lebih lanjut,” tambahnya.

Baca Juga:

Dalam penyelidikan sejauh ini, polisi telah memeriksa delapan orang saksi, terdiri dari tiga terlapor dan lima saksi, termasuk tetangga korban dan Kepala Desa setempat.

Sementara itu, korban kini telah mendapatkan perawatan medis dan pendampingan psikologis setelah langsung dijemput oleh Kapolres Nias Selatan usai kasus ini viral di media sosial.

Kasus penyiksaan ini pertama kali mencuat ke publik setelah akun Facebook bernama Lider Giawa mengunggah kisah pilu bocah tersebut pada Minggu, 26 Januari 2025. Dalam unggahan itu disebutkan bahwa bocah malang ini mengalami kekerasan bertahun-tahun oleh kakek, nenek, tante, dan bapak udanya sendiri.

Tragisnya, kedua kakinya diduga dipatahkan dengan cara diinjak oleh pamannya dan tantenya, sementara mulutnya ditutup agar tidak berteriak kesakitan.

“Ini sungguh biadab! Dari kecil sampai umur 10 tahun disiksa habis oleh kakek, nenek, bapak udanya, dan tantenya,” tulis akun Lider Giawa dalam unggahan yang menampilkan kondisi mengenaskan korban.

Tak tahan dengan siksaan tersebut, bocah itu akhirnya melarikan diri dari rumah dan bertemu dengan seorang warga di tengah perjalanan. Warga tersebut kemudian membagikan kisah memilukan ini di Facebook hingga akhirnya viral dan mendapat perhatian luas dari masyarakat.

Kini, publik menanti tindakan tegas dari pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban. (OKZN)

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru